Dark/Light Mode

Sinergikan Sains dan Ilmu Titen, Ganjar Buat Jateng Makin Tangguh Bencana

Sabtu, 17 Desember 2022 18:56 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Sejumlah terobosan telah dilakukan Ganjar dalam penanganan kebencanaan. Selain pendekatan teknologi EWS yang melibatkan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Geologi, UGM dan BMKG, diakui Sarwa, Ganjar mengajarkan tentang ilmu titen.

Selain itu, Ganjar mengalokasikan bantuan bagi korban bencana dan memperbaiki fasilitas yang rusak, memperbanyak Desa Tangguh Bencana (Destana), Sistem Penguatan Kebencanaan AntarKaresidenan/Bakorwil, Unit Pelayanan Inklusif Disabilitas, dan Sekolah Aman Bencana sebagai bagaian program Gubernur Mengajar.

Menurut Sarwa, ilmu titen yang berdasarkan kearifan lokal misalnya jika erupsi Gunung Slamet naik ke level dua, maka Pancuran Tujuh di objek wisata Baturraden suhunya naik menjadi 47 derajat celcius.

Baca juga : Ganjar Ajak Santri Jadi Penegak Nilai Pancasila

Selain itu, turunnya kera-kera, bambu yang pecah dan suara mirip gamelan ketika Merapi erupsi.

'Penanganan bencana itu pentahelix, melibatkan semua pihak, baik itu pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, masyarakat. Keberadaan Destana kami kira efektif ikut membantu dalam penanggulangan bencana," tandas Sarwa.

Kepala BPBD Jateng Bergas Catursasi juga mengakui, banyak best practice yang dilakukan Gubernur Ganjar Pranowo hingga menginspirasi banyak orang.

Baca juga : Kemenag Ingatkan Pentingnya Kurikulum Mitigasi Bencana

Salah satunya, bagaimana koordinasi demikian cepat saat terjadi bencana dan penggalangan dana kebencanaan mendapatkan support dari berbagai pihak.

Sementara itu, Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan menilai, Ganjar merupakan gubernur terbaik dalam konteks penanganan bencana.

Menurutnya, proses bisnis kebencanaan yang bisa dilakukan seorang birokrat sesungguhnya ada dua, yaitu saat tidak ada bencana, dan saat terjadi bencana.

Baca juga : Ganjar Berusaha Mesrai Bu Mega

"Saat tidak ada bencana, selalu mengingatkan, 'awas lho, ati-ati lho, siap-siap lho'. Jika terjadi bencana selalu memberikan motivasi, 'ayo semangat, masih ada hari esok,'. Dan proses bisnis itu sudah dilakukan oleh Pak Ganjar," tutur Lilik.

Dijelaskan dia, Indeks Risiko Bencana Jateng selalu turun tiap tahun. Bahkan, dalam Desember 2021, angkanya sudah 125,73. Itu artinya, tak bisa dipungkiri bahwa kinerja provinsi termasuk kabupaten/kota berjuang sekuat tenaga dalam menanggulangi bencana.

"Pak Gubernur Jateng sudah sangat baik dalam membuat kebijakan dan kelembagaan, pengkajian risiko, sistem informasi, kesiapsiagaan dan pemulihan bencana," tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.