Dark/Light Mode

Bantah Disebut Cawe-Cawe KPU Dalam Verifikasi Parpol, Mahfud Bilang Begini

Rabu, 11 Januari 2023 21:52 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Instagram)
Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah pernyataan Ketua Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih Hadar Navis Gumay, yang menyebut dia dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah cawe-cawe ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Demi melakukan verifikasi partai politik (parpol). Atau memutuskan, mana yang berhak lolos jadi peserta Pemilu, dan mana yang tidak.

Dugaan cawe-cawe itu dipaparkan Hadar Gumay, yang juga mantan Komisioner KPU, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi II DPR di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/1).

Dia menunjukkan sejumlah bukti percakapan WhatsApp antar anggota KPU Provinsi, terkait perintah KPU Pusat untuk mengubah data.

Baca juga : Satkar Ulama Siap Antar Airlangga Jadi Presiden

"Begini kebenarannya. Betul saya kontak ke KPU, tapi untuk meluruskan KPU. Tanggal 10 November 2022, saya menelpon Sekjen KPU, Pak Bernard Dermawan Sutrisno. Tapi, bukan untuk minta meloloskan atau tidak meloloskan partai tertentu," ungkap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini via Instagram, Rabu (11/1).

Waktu itu, kata Mahfud, dia justru menegur KPU agar berlaku profesional. Karena sudah ramai beredar isu, bahwa KPU menerima pesanan-pesanan dari kekuatan luar. Seperti meloloskan dan mengganjal partai tertentu.

"Saya mengingatkan KPU agar berlaku profesional, jangan menerima pesanan dari luar," ucap Mahfud.

Baca juga : Airlangga Disebut Jadi Target Spyware Israel, Jubir Kemenko Perekonomian Bilang Begini

Setelah ribut-ribut tentang unprofessional itu benar-benar mencuat ke publik, Mahfud bertemu Ketua KPU Hasyim Asy'ari di acara peluncuran sebuah TV Pemilu.

"Saya bilang pada Pak Hasyim, bahwa ada isu KPU berlaku tidak profesional. Dan saya menelpon Sekjen KPU, agar aturan ditegakkan secara adil. Itu yang saya lakukan. Mengingatkan KPU agar profesional. Tidak lebih dari itu, dan itu bisa ditanyakan kepada Ketua dan Sekjen KPU," beber Mahfud.

Dia mengaku, masih menyimpan SMS dan data komunikasi dengan Sekjen KPU pada 10 November lalu. Karena setelah Mahfud menelepon, Bernard mengirim data hasil verifikasi.

Baca juga : Partai Garuda Bilang Begini

"Mestinya, Mas Hadar klarifikasi dulu ke saya. Jangan sampai, ada orang yang memberi info sesat, lalu dijadikan konsumsi publik tanpa konfirmasi," tegas Mahfud. ■

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.