Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Jangan Salah Sedekahkan Harta
Waspada, Teroris Berkedok Lembaga, Yatim Dan Dhuafa
Kamis, 19 Januari 2023 07:50 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Masyarakat diingatkan berhati-hati menyumbangkan hartanya. Jangan sampai salah pilih pihak yang akan menyalurkan dana yang kita sumbangkan.
Sebab, banyak organisasi terorisme dan radikalisme berkedok sebagai lembaga pendidikan atau sosial.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut, organisasi terlarang yang dianggap sebagai terorisme atau radikalisme seperti Negara Islam Indonesia (NII) memiliki banyak cara untuk mengelabui aparat penegak hukum dan masyarakat.
Mereka memanfaatkan lembaga pendidikan dan sosial sebagai sarana merekrut anggota. Bahkan, para teroris menggalang dana melalui organisasi atau lembaga tersebut.
Berita Terkait : Relawan Usbat Ganjar Tebar Kebahagiaan Untuk Anak Yatim Dan Kaum Dhuafa
Sayangnya, banyak yang tidak sadar dengan kedok tersebut. Masyarakat menyumbangkan begitu saja hartanya kepada organisasi terlarang tersebut.
Biasanya, organisasi terlarang tersebut memiliki yayasan rumah yatim dan dhuafa, dan lembaga pendidikan.
“Ya memang itu tujuan para kelompok teror (menipu masyarakat),” kata Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Karena itu, BNPT mengimbau masyarakat menyalurkan hartanya ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), atau lembaga resmi yang terdaftar di Baznas.
Berita Terkait : Bus Terparkir Di Pool, Berkarat Dan Lumutan
“Masyarakat harus lebih selektif memilih lembaga dan yayasan yang telah memiliki izin resmi. Bisa dicek di website Baznas, apakah yayasan tersebut terdaftar atau tidak sebagai lembaga amal,” imbaunya.
Eks Kapolda Papua itu mengungkapkan, kelompok teroris juga membuat narasi, mereka membantu masyarakat yang lemah.
Narasi kemanusiaan seringkali digaungkan untuk menarik simpati masyarakat untuk menyumbangkan uangnya ke lembaga mereka.
Dia menceritakan, penggalangan dana yang dilakukan oleh kelompok-kelompok berideologi radikal terorisme memang terjadi di Indonesia. Sebab, untuk menjalankan organisasi dan mempersiapkan aksi teror pasti membutuhkan dana.
Berita Terkait : Satupena Berikan Penghargaan Penulis Berdedikasi Ke Musdah Mulia Dan Eka Budianta
Hal inilah yang mendorong kelompok-kelompok teror membentuk lembaga atau yayasan underbow yang bergerak dalam mengumpulkan dana masyarakat.
Untuk NII, saat penangkapan anggota NII di Sumatera Barat ditemukan adanya modus kotak amal atas nama Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Darul Ilmi yang diketahui memang dikelola anggota-anggota NII.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya