Dark/Light Mode

Peresmian Proyek JTB Dan Lapangan Gas MDA & MBH

Wapres Sampaikan 4 Strategi Pemanfaatan Gas Di Era Transisi Energi

Rabu, 8 Februari 2023 14:16 WIB
Wapres KH Maruf Amin saat meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JBT) serta Lapangan Gas MDA & MBH di Sheraton Hotel and Towers, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Rabu (8/2). (Foto: Istimewa)
Wapres KH Maruf Amin saat meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JBT) serta Lapangan Gas MDA & MBH di Sheraton Hotel and Towers, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Rabu (8/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus berupaya melakukan transisi energi, dengan meningkatkan penggunaan energi rendah emisi dan energi terbarukan. Meneguhkan komitmen mengurangi emisi gas rumah kaca global.

Faktanya, migas masih dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, serta menjaga ketahanan dan kemandirian energi. Karena itu, perlu strategi untuk meningkatkan pemanfaatan migas di era transisi energi.

“Pertama, realisasikan target produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030 atau lebih cepat,” ujar Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin ketika meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JBT) serta Lapangan Gas MDA & MBH, di Sheraton Hotel and Towers, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Rabu (8/2).

Untuk mencapai target tersebut, Wapres menilai perlunya kepastian dan kemudahan perizinan. Agar percepatan komersialisasi dapat segera dilaksanakan.

Selain itu, Wapres juga meminta agar cadangan-cadangan gas yang sudah ditemukan, dipercepat proses pengembangannya. Sehingga, gas bisa tetap menjadi komoditas unggulan Indonesia.

Kedua, desain kebijakan gas nasional yang mencakup rancangan besar terkait gas berikut kebutuhan industri secara konkret, harus segera diselesaikan.

Menurutnya, kebutuhan gas untuk pupuk, pembangkit listrik, industri petrokimia, dan industri lainnya harus dapat diidentifikasi dan dicukupi, untuk mendorong tumbuhnya industri di Tanah Air.

Di sisi lain, penetapan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) juga harus memperhatikan unsur keadilan dan keseimbangan manfaat yang diterima oleh produsen gas, industri yang menggunakan gas, dan pemerintah.

Baca juga : Pertamina NRE & KPI Bersinergi Pemanfaatan PLTS Di Seluruh Kilang

Ketiga, pembangunan infrastruktur gas harus segera diselesaikan. Lokasi lapangan gas yang jauh, bahkan ada yang berada di laut, membutuhkan infrastruktur yang baik dalam menyalurkan gas ke titik-titik industri maupun pembangkit.

Karena itu, Wapres meminta, pembangunan jaringan pipa transmisi Cirebon–Semarang dan Dumai–Sei Mangkei serta pembangunan terminal penerima, regasifikasi dan moda transportasinya dapat dipercepat. Demi memudahkan penyaluran kelebihan pasokan gas di Jatim dan Aceh dan kilang Tangguh.

“Terakhir, gunakan teknologi rendah karbon dalam industri migas,” pesan Wapres.

Dia meminta SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menggunakan teknologi rendah emisi dalam kegiatan operasinya. Agar dapat ikut berkontribusi pada pencapaian target Net-Zero Emission

Empat strategi itu menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan target penurunan emisi Indonesia, dari 29 persen menjadi 31,89 persen pada tahun 2030 dengan kemampuan sendiri, dari 41 persen menjadi 43,20 persen dengan dukungan internasional, serta target net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Menutup sambutannya, Wapres memberikan apresiasi seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan PSN JTB, serta Proyek Lapangan MDA dan MBH, hingga selesai dengan baik.

“Saya mengapresiasi keberhasilan pembangunan kedua proyek, yang mampu meningkatkan pasokan gas nasional sebesar 312 juta standar kaki kubik per hari. Serta menyumbang penerimaan negara hingga Rp 37,2 triliun selama proyek berjalan,” tuturnya.

Wapres berharap, kedua proyek ini mampu meningkatkan pasokan gas secara signifikan, dan menjamin ketersediaan migas bagi industri di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sehingga, dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan penerimaan negara.

Baca juga : Pemangku Kepentingan Disinergikan, PLN-MKI Kebut Transisi Energi

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, pengoperasian Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru serta Lapangan Gas MDA dan DBH, saya nyatakan diresmikan,” ucap Wapres.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif melaporkan progres kedua proyek ini.

Total investasi Lapangan Gas JTB kini mencapai Rp 22,5 Triliun. Penerimaan negara tembus Rp 23,1 triliun (selama proyek berjalan). Sementara Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada proyek ini, ada di angka 40 persen.

"Proyek Lapangan Gas JTB telah menyerap tenaga kerja lokal dari Bojonegoro hingga 65 persen. Puncaknya mencapai 4.941 dari total 7.523 pada April 2021,” papar Arifin.

Sebagai tanda peresmian gas onstream di lapangan JTB dan MDA & MBH, Wapres didampingi Menteri ESDM dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, menekan sirine dan menandatangani prasasti JTB dan prasasti MDA & MBH.

Dalam peresmian dua proyek migas ini, juga dilakukan penyerahan revisi POD I Lapangan Asap, Kido dan Merah Wilayah Kerja Kasuari dari Menteri ESDM kepada Kepala SKK Migas.

Perubahan POD I Lapangan Asap, Kido dan Merah diyakini mampu meningkatkan investasi dari sebelumnya 914 juta dolar AS atau setara dengan Rp 13,5 triliun menjadi 3,376.7 juta dolar AS atau setara dengan Rp 50 triliun. Sehingga, berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian nasional maupun daerah.

Revisi POD I tersebut akan memberikan gross revenue sebesar 8,793 miliar dar AS, biaya cost recovery sebesar 5,891 miliar dolar AS dengan bagian pemerintah mencapai 2,011 miliar dolar AS atau setara Rp 29,8 triliun.

Baca juga : Pertemuan Erick Thohir Dan Heru Budi, Langkah Strategis Modernisasi Transportasi DKI

Bagian kontraktor mencapai 891,3 juta dolar AS atau setara Rp 13,2 triliun.

Penandatanganan Head of Agreement (HOA) dilaksanakan antara KKKS Genting Oil dengan Pupuk Kaltim.

Penandatanganan HOA akan mendukung penyediaan kebutuhan gas sebagai bahan baku pabrik Pupuk Kaltim, yang akan dibangun di Fior Kabupaten Fakfak Papua Barat.  Pabrik ini ditargetkan beroperasi secara komersil pada Desember 2027.

Proyek ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pupuk di daerah dan nasional, dalam rangka mendukung ketahanan pangan.

Dirjen Migas Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Bupati Sumenep Ahmad Fauzi, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Wiko Migantoro, Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu, Endro Hartanto, dan General Manager Husky - CNOOC Madura Limited (HCML) Kang An turut menghadiri peresmian proyek tersebut.

Dalam kesempatan ini,  Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Masduki Baidlowi, Robikin Emhas, dan Arif Rahmansyah Marbun, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja dan Farhat Brachma. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.