Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Real Madrid, Athletic Dan Villareal Masih Tempel Barcelona
- Arsenal Tertahan, Liverpool Tunda Pesta Kemenangan
- Mantan Presiden Korsel Moon Jae-in Didakwa Terima Suap Gara-Gara Menantu
- Innalillah! Raminten Meninggal Dunia, Ini Sejarah Dan Sosok Dari Nama Ikonik Itu
- Rosan Luruskan Fakta: LG Tidak Mundur Tapi Diputus, Penggantinya Huayou
Usul Ibukota Negara Pindah Ke Jonggol Fadli Zon Bawa Pesan Sponsor?
Rabu, 21 Agustus 2019 09:42 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi sudah mengatakan Ibukota Negara bakal pindah ke Pulau Kalimantan. Meski begitu, masih ada saja yang menawarkan Ibukota pindah ke wilayah lain.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengusulkan Ibukota Negara pindah ke Jonggol, Jawa Barat.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, wilayah Jonggol lebih representatif, efektif dan efisien. Sementara, Jokowi sudah bertekad bulat memindahkan Ibukota ke Kalimantan.
Meski letak persisnya belum diumumkan. Wacana Ibukota pindah ke Jonggol pernah diutarakan Presiden Soeharto. Alasannya, Jonggol lebih dekat dengan Jakarta dan Jawa Barat.
Menurut Fadli, pemindahan Ibukota ke Kalimantan membutuhkan waktu, dana dan tenaga yang sangat besar. Dengan waktu lima tahun, sangat sulit merealisasikan rencana tersebut.
Dia bilang, Indonesia bisa belajar dari Malaysia yang memindahkan Ibukota tak jauh dari Ibukota sebelumnya. Fadli menawarkan Jonggol dan Kertajati untuk Ibukota baru.
Baca juga : Picu Longsor di China, 28 Tewas dan 20 Hilang
“Itu sangat memungkinkan secara kalkulasi dan SDM. Sumber daya, infrastruktur dan sebagainya,” kata dia.
Soal alasan pemindahan Ibukota untuk pemerataan pembangunan, Fadli mengatakan, usulan pemindahan Ibukota harus mempertimbangkan keuangan negara.
“Ya, itu kan bukan ide Pak Jokowi. Itu ide Bung Karno. Kalau kita sudah cukup banyak uang dan kita sudah cukup ini, ya nggak ada masalah,” tuturnya.
Usulan Fadli mengundang kontroversi. Di jagat maya, Din Za setuju pemindahan Ibukota ke Jonggol daripada Kalimantan. Jonggol sangat strategis. Penduduknya belum terlalu banyak dan tidak jauh dari Jakarta.
“Masalah transportasi tinggal dibikin MRT berbasis rel yang mumpuni. Kendaraan pribadi sebaiknya dilarang masuk, siapapun yang masuk Ibukota baru harus naik MRT, maka tidak akan ada kemacetan,” ujarnya.
Abdul Aziz juga sama. Dia sangat mendukung wacana pemindahan Ibukota ke Jonggol. Untuk pemerataan ekonomi, pemerintah perlu membangun kota-kota bisnis baru di daerah. Termasuk juga kembali menjalankan program transmigrasi.
Baca juga : Ibukota Positif Pindah ke Kalimantan, Lokasi Persisnya Diumumkan Agustus
“Ga usahlah ke Kalimantan, ke Jonggol saja,” tukas Aziz. Begitupun dengan Roy AR @RoyAbdurrachman. Kata dia, pemindahan Ibukota membutuh anggaran yang banyak. Dia mengusulkan Jonggol dan Purwakarta.
“Jadi dekat dan tidak banyak membuat fasilitas yang mahal. Seperti di Malaysia Putra Jaya,” katanya.
Dengan kalkulasi anggaran dan fasilitas infrastruktur yang memadai, menurut Yusuf Hadi @yusufhadi_ sangat pas jika dipindahkan ke Jonggol.
“Kalau pindah ke Jonggol mantap tuh Pak sepertinya,” kata dia. Jhon Black @Jhonkosmik bilang, rencana pemindahan Ibukota ke Kalimantan akan batal. “Kemungkinan hanya bergeser sedikit ke sebelah Selatan Jakarta, di Jonggol.” Prof. Paidun Singodimejo @BinPaidun menimpali.
Dia sangat mendukung Ibukota pindah ke Jonggol. “Bisa-bisa rumah ane jadi setara Kalibata nih.” Kaizen @ehcahyono mengusulkan, pemindahan Ibukota ke Jonggol, cukup untuk pusat pemerintahan saja. Sementara, Ibukotanya, kata dia, tetap di Jakarta.
“Kayak Malaysia atau Australia gitu,” katanya. Bagi warganet yang menolak, pemindahan Ibukota ke Jonggol tidak akan membuat pembangunan infrastruktur merata.
Baca juga : Usai Ketemu Jokowi di Istana, Grab Malah Kena Sentil Gibran dan Kaesang
Dia mengingatkan, Jonggol masih berada di Pulau Jawa Barat. “Tidak kondusif bagi Raja Jawa. Ketika Ibukota tak lagi diduduki, sulit dikendalikan. Ibukota harus dipindah, begitu sejarah para raja. Akan dibuka lembaran sejarah baru, di Ibukota baru plus pelaku sejarahnya,” ujar Bangkins @muttaqindepok.
ViNN @ViNNViNNViNN juga menolak usulan Fadli Zon. Kata dia, tanah di Jonggol dan Kertajati sudah banyak dibeli sama orangorang berduit sejak zaman isu pindah Ibukota 10-15 tahunan yang lalu.
“Pindahin Ibukota tuh ke tempat yang tidak terduga, supaya ijon tanah pada nyungsep semua.” @WawanPapAiko mengusulkan, pemindahan Ibukota harus keluar dari Jawa. Dia mengusulkan, Ibukota baru berada di titik koordinat tengah dari Indonesia. “Kalau ke Jonggol itu bukan pindah. Itu namanya “geser,” ujarnya.
Menurut Djoko Budeg, pemindahan Ibukota ke Jonggol belum tentu lebih hemat anggaran. Soalnya, tanah di Jonggol sudah habis dikuasai para spekulan. “Ada apa dengan usulan ini? Pesan sponsor?” dia curiga. Wirw mengungkapkan, tanah di Jonggol dikuasai keluarga Cendana dan kroninya.
“Kalau pusat pemerintahan pindah ke Jonggol, tentu dijual dengan harga sangat fantastis.” Introspeksi Diri juga membeberkan tanah di Jonggol sudah dikuasai klan Soeharto. “Dan kita tahu siapa itu FZ,” ujarnya. Joko Paningit menuding usulan Fadli Zon agar Ibukota baru dipindah ke Jonggol sama saja memperkaya keluarga Cendana dan kroni-kroninya. Termasuk, Fadli Zon.
Kata dia, tanah di Jonggol sebagian besar sudah dikuasai mafia Cendana sejak pemerintahan rezim Suharto. “Presiden Jokowi tidak sebodoh itu memindahkan Ibukota ke sana. Apalagi daerah Jawa, rawan gempa,” tandasnya. [REN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya