Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jangan Terinfeksi Virus Radikalisme

Kepala BNPT Sebut Indonesia Bangsa Toleran Dan Moderat

Senin, 20 Maret 2023 16:44 WIB
Foto: Humas BNPT.
Foto: Humas BNPT.

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berupaya membangun sinergitas dalam konsep pentahelix untuk mencegah tumbuhnya bibit-bibit intoleransi radikalisme dan terorisme.

Mengacu pada hal tersebut, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar berpartisipasi dalam kegiatan yang di prakarsai oleh Yayasan Harmoni Pemersatu Bangsa (YHPB) bertajuk Maulid Akbar & Tausiyah Kebangsaan dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444H di Cilegon.

Upaya memperkuat persatuan untuk menumbuhkan toleransi antar umat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara membutuhkan kesadaran dari semua pihak demi menciptakan Indonesia yang aman dan damai.

Baca juga : Budiman Sudjatmiko: Desa Membuat Indonesia Bertahan Dari Pandemi

Boy Rafli menyebutkan bahwa dengan semangat bersama, seluruh pihak harus berjuang bersama memerangi virus intoleransi radikal terorisme karena sejatinya Indonesia adalah bangsa yang toleran.

"Virus tersebut adalah virus yang bukan merupakan wujud bangsa Indonesia, bangsa Indonesia adalah bangsa yang toleran, bangsa yang moderat," kata Boy, seperti keterangan yang diterima RM.id, Senin (20/3).

Dia mengajak masyarakat kembali kembali mengingat sejarah perjuangan para ulama-ulama besar pendahulu bangsa dalam usahanya melawan para penjajah.

Baca juga : Indonesia Butuh Pemimpin Berani Dan Bersih

Pada waktu itu perkumpulan para ulama memutuskan melahirkan resolusi jihad fissabilillah untuk melawan penjajah. Itulah karakter para ulama-ulama besar Indonesia yang mengajarkan kita untuk menegakan prinsip hubbul wathon minal iman.

"Ini adalah warisan yang luar biasa. Setiap penjajah, kolonialisme, imperialisme, musuh negara, maka harus dilawan dengan semangat nasionalisme, membangun semangat kecintaan kepada negara dan konstitusi negara yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan di dalamnya ada butiran nilai-nilai pancasila yang kemudian ditetapkan menjadi ideologi negara kita ,” jelas mantan Kadiv Humas Polri tersebut.

Boy Rafli menjelaskan, ideologi Pancasila merupakan ideologi pemersatu bangsa ditengah keberagaman bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dengan beragamnya bahasa daerah dan juga terdiri dari 6 agama yang telah diakui oleh negara.

Baca juga : Lestarikan Kain Tradisional, Pupuk Indonesia Luncurkan Buku Wastra & Seni Berkain

"Kita akui bahwa di dalam negara kita, di dalam masyarakat kita terdiri berbagai agama yang disahkan oleh pemerintah dan setiap umat beragama berhak untuk menjalankan ibadah agama sesuai dengan syariat agamanya masing-masing. Oleh karena itu tidak lupa kita saling mengingatkan untuk tetap bertoleransi," tambah Boy Rafli.

Pada kesempatan ini, tak lupa Boy kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat Cilegon untuk terus bahu membahu dalam mencegah dan menjaga bangsa dari penyebaran virus-virus intoleransi radikal terorisme.

"Berkaitan dengan virus intoleransi radikal terorisme, mohon kita cegah agar tidak berkembang di tengah-tengah kita," harapnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.