Dark/Light Mode

Pastikan Penyebab Kecelakaan Maut Km 91 Cipularang, Dirjen Hubdat Kirim Tim Investigasi

Senin, 2 September 2019 16:12 WIB
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi (Foto: Humas Kemenhub)
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi (Foto: Humas Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengaku sudah menerjunkan tim ke Tol Cipularang, menyusul kecelakaan tragis yang terjadi di KM 91, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9) siang. 

Informasi terakhir yang diperoleh dari Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius menyebutkan, kecelakaan yang melibatkan 21 kendaraan, menewaskan 8 orang dan 8 orang luka-luka.

Sebelumnya, korban jiwa dinyatakan berjumlah 9 orang. Namun, pada pukul 16.40 WIB, jumlah korban meninggal dunia direvisi menjadi 8 orang.

Baca juga : Nurbayana dan Istri Shock, Bayinya Di-CT Scan di RS Bayu Asih

"Saya sudah menurunkan dua tim personel dan Direktur Angkutan Jalan, untuk mengecek kejadian persisnya seperti apa. Kira-kira, apa yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Ini penting diketahui, agar kejadian yang sama tidak terulang lagi. Apalagi, ruas jalan tersebut rawan kecelakaan,” kata Budi di Jakarta, Senin (2/9).

Dijelaskan, dua tim personel itu masing-masing terdiri dari empat orang yang sudah bergabung dengan pihak kepolisian.  

"Kalau saya lihat, ruas jalan itu cekung dan ada turunan. Ada rest area juga. Mungkin pada saat dari Bandung melaju dengan kecepatan tinggi, kemudian menikung dan turunan,” papar Budi.

Baca juga : Berhasil Promosikan Potensi Jabar, Kang Emil Raih Penghargaan Khusus Diaspora dari BritCham Indonesia

Kecelakaan ini terbilang menyedot perhatian karena melibatkan banyak kendaraan, korban jiwa, dan korban luka-luka. Ditambah lagi, dalam kecelakaan juga terjadi kebakaran.

"Nanti pasti akan dilakukan semacam kajian agar kejadian tersebut tidak terulang lagi. Saya juga ingin tahu apa faktor penyebabnya," tuturnya.

Budi memperkirakan,  kecelakaan tersebut dimungkinkan oleh faktor geometrik jalan. Geometrik jalan bisa diartikan sebagai bentuk atau ukuran jalan raya. Baik yang menyangkut penampang melintang, memanjang, maupun aspek lain yang terkait dengan bentuk fisik jalan.

Baca juga : BNI Ajak Anak Muda Berinvestasi

"Kalau saya lihat dari sisi geometrik jalan, itu memang jalan kan agak tikungan dan kemudian turunan," ungkap Budi.

"Pengguna jalan dari arah Bandung umumnya memacu kecepatan tinggi. Padahal, jalanannya menikung. Tapi, apa penyebab kejadian sebenarnya, itu belum dapat kita pastikan. Nanti akan kita kaji dulu," sambungnya. [KPJ]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.