Dark/Light Mode

Luhut: Bangga Kau Jadi Orang Indonesia, Untung Ada Presiden Jokowi Yang Berani

Sabtu, 24 Juni 2023 19:39 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) bersama Founder & Chairman FPCI Dino Patti Djalal dalam acara Indonesia Net-Zero Summit 2023 di Djakarta Theatre, Sabtu (24/6). (Foto: dok. FPCI)
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) bersama Founder & Chairman FPCI Dino Patti Djalal dalam acara Indonesia Net-Zero Summit 2023 di Djakarta Theatre, Sabtu (24/6). (Foto: dok. FPCI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Itulah pernyataan tegas Luhut di depan 10 ribu anak muda peserta Indonesia Net-Zero Summit 2023: It's Now or Never, yang dihelat Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Djakarta Theatre, Sabtu (24/6).

Dalam kesempatan tersebut, Luhut mengatakan, mengubah kebiasaan menjadikan batu bara sebagai sumber energi, atau menggantikannya dengan sumber energi baru terbarukan (EBT) seperti air, angin, dan tenaga surya bukan perkara mudah.

 


Apalagi, negara Barat yang gencar mengkampanyekan soal perubahan iklim seperti Jerman pun, masih saja mengimpor batu bara dari Indonesia.

Meski faktanya, batu bara adalah penyumbang emisi karbon terbesar dunia.

Baca juga : Megawati Siapkan Kursi Di Sampingnya Untuk Presiden Jokowi

Namun, Indonesia konkret melakukan transisi energi, dari sumber batu bara menuju energi baru terbarukan seperti angin, hidro, dan tenaga surya. Tanpa didikte negara lain.

Luhut juga menyebut Indonesia, sebagai negara tersukses mempensiunkan dini PLTU.

"Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang sukses melakukan early retirement of coal power. Silakan googling," pungkasnya.

Menurutnya, itu bukan langkah mudah. Butuh keberanian pemimpin.

"Bangga kau jadi orang Indonesia. Kita untung ada Presiden Joko Widodo yang berani," tegas Luhut.

Baca juga : Wujudkan Indonesia Emas, Founder Skincare Promosikan UMKM Bengkulu

Dia pun menjabarkan, saat ini pemerintah telah membangun sejumlah pembangkit listrik tenaga hidro. Seperti yang ada di kawasan industri Kalimantan.

Selain itu, juga ada pembangkit listrik tenaga solar, dan gas yang dibangun di beberapa daerah lain.

Dalam waktu dekat, pemerintah juga melakukan tender untuk membangun geothermal hydropower dengan kapasitas 2,5 gigawatt per tahun.

Butuh waktu sekitar 7 tahun, agar tenaga listrik yang dihasilkan mampu men-support seluruh wilayah Indonesia. Perlahan, menggantikan peran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara, yang notabene adalah penyumbang emisi karbon terbesar dunia.

"Secara bertahap, penggunaan energi fosil kita kurangi. Sudah ada roadmap yang kita siapkan. Tidak bisa mendadak. Bisa mati kita," tandas Luhut.

Baca juga : Menlu Retno Atur Jadwal Kunjungan Presiden Jokowi Ke Tanzania

Tak kalah istimewa, Indonesia merupakan negara yang paling banyak menanam pohon mangrove, di atas lahan seluas 600 ribu hektare.

"Siapa yang bisa lawan? Yang lain cuma ngomong doang," cetus Luhut. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.