Dark/Light Mode

Perintah Wakil Presiden

Isolasi Daerah Antraks!

Sabtu, 8 Juli 2023 07:45 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin bersilaturahmi dengan para kiai di Pondok Pesantren Muqimus Sunnah di Banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (7/7/2023). (ANTARA/HO-BPMI Setwapres)
Wakil Presiden Maruf Amin bersilaturahmi dengan para kiai di Pondok Pesantren Muqimus Sunnah di Banyuasin, Sumatra Selatan, Jumat (7/7/2023). (ANTARA/HO-BPMI Setwapres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah berupaya mencegah agar antraks tidak merebak. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengakui, Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis.  

Pertama, meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengisolasi hewan dan manusia yang terpapar penyakit antraks agar tidak menular ke daerah lain. “Kita harapkan supaya itu diisolasi jangan sam­pai merebak ke daerah lain,” katanya, di Pondok Pesantren Muqimus Sunnah, Banyuasin, Palembang, kemarin.

Kedua, meminta Kemen­tan untuk menutup distribusi sapi dari Yogyakarta ke daerah lain. “Kita melakukan block­ing (pemutusan) ya, supaya jangan menyebar ke mana-mana, dengan berbagai cara,” ujarnya.

Baca juga : JIS Baiknya Diserahkan Ke Persija Saja Deh...

Ketiga, kata Wapres, menginstruksikan Kementerian Kesehatan mengawal proses penyembuhan terhadap warga yang sudah terpapar antraks.

Direktur Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin mengaku telah menjalankan instruksi Wapres untuk mence­gah penyebaran antraks.

Pertama, menyuntik anti­biotik pada hewan ternak yang sehat. Kedua, vaksinasi antraks pada hewan di Gunungkidul dan daerah tetangganya.

Baca juga : Edo Kondologit: Jokowi Presiden Terbaik Dan Ada Di Hati Rakyat Papua

Ketiga, lintas penjualan dari daerah terinfeksi ke daerah lain pun diperketat. Terakhir, melakukan dekontaminasi dengan desinfektan kuat pada lo­kasi penyembelihan dan penguburan ternak.

“Ternak yang mati atau sakit ini tidak boleh dibedah, ha­rus dibakar atau dikubur untuk mencegah penularan. Ketika dibedah akan terjadi spora, penu­laran, dan masuk ke dalam tanah dan bertahan sampai puluhan tahun,” ungkapnya.

Nuryani menyebut kasus an­traks pada hewan di Gunung Kidul merupakan kejadian per­tama tahun ini. Ada 12 ekor ternak terinfeksi, terdiri dari 6 ekor sapi dan 6 ekor kambing.

Baca juga : Persaingan Politik Jangan Hambat Program Kerja

Menurutnya, antraks meru­pakan penyakit yang tidak dapat dibebaskan. Namun, hanya dapat dikendalikan karena mem­bentuk spora di tanah dan di lingkungan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.