Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah berupaya mencegah agar antraks tidak merebak. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengakui, Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah strategis.
Pertama, meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengisolasi hewan dan manusia yang terpapar penyakit antraks agar tidak menular ke daerah lain. “Kita harapkan supaya itu diisolasi jangan sampai merebak ke daerah lain,” katanya, di Pondok Pesantren Muqimus Sunnah, Banyuasin, Palembang, kemarin.
Kedua, meminta Kementan untuk menutup distribusi sapi dari Yogyakarta ke daerah lain. “Kita melakukan blocking (pemutusan) ya, supaya jangan menyebar ke mana-mana, dengan berbagai cara,” ujarnya.
Baca juga : JIS Baiknya Diserahkan Ke Persija Saja Deh...
Ketiga, kata Wapres, menginstruksikan Kementerian Kesehatan mengawal proses penyembuhan terhadap warga yang sudah terpapar antraks.
Direktur Kesehatan Hewan Kementan Nuryani Zainuddin mengaku telah menjalankan instruksi Wapres untuk mencegah penyebaran antraks.
Pertama, menyuntik antibiotik pada hewan ternak yang sehat. Kedua, vaksinasi antraks pada hewan di Gunungkidul dan daerah tetangganya.
Baca juga : Edo Kondologit: Jokowi Presiden Terbaik Dan Ada Di Hati Rakyat Papua
Ketiga, lintas penjualan dari daerah terinfeksi ke daerah lain pun diperketat. Terakhir, melakukan dekontaminasi dengan desinfektan kuat pada lokasi penyembelihan dan penguburan ternak.
“Ternak yang mati atau sakit ini tidak boleh dibedah, harus dibakar atau dikubur untuk mencegah penularan. Ketika dibedah akan terjadi spora, penularan, dan masuk ke dalam tanah dan bertahan sampai puluhan tahun,” ungkapnya.
Nuryani menyebut kasus antraks pada hewan di Gunung Kidul merupakan kejadian pertama tahun ini. Ada 12 ekor ternak terinfeksi, terdiri dari 6 ekor sapi dan 6 ekor kambing.
Baca juga : Persaingan Politik Jangan Hambat Program Kerja
Menurutnya, antraks merupakan penyakit yang tidak dapat dibebaskan. Namun, hanya dapat dikendalikan karena membentuk spora di tanah dan di lingkungan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya