Dark/Light Mode

Kabut Asap Makin Parah

BKS: Kemenhub Belum Keluarkan Surat Larangan Terbang

Minggu, 15 September 2019 18:39 WIB
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (Foto: BKIP Kemenhub)
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (Foto: BKIP Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai memberikan dampak signifikan. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, dampak kabut asap akibat karhutla yang terjadi di Sumatera dan Kalimatan cukup mengganggu lalu lintas penerbangan.

BKS-sapaan akrab Budi Karya mengatakan, bandara di sekitar Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah termasuk wilayah yang paling parah terdampak karhutla.

Baca juga : Kabut Asap, Lion Air dan Batik Air Alihkan Pendaratan

"Di Kalimantan, kabut asapnya lebih parah. Di Sumatera hanya terjadi pagi, dan menyebabkan penerbangan tertunda atau delay. Sedangkan di Sampit, penerbangannya sampai dibatalkan. Nggak bisa terbang," ujarnya di Jakarta, Minggu (15/9).

Selain Sampit di Kalimantan Tengah, mantan Dirut Angkasa Pura ll ini menjelaskan, lalu lintas penerbangan juga mengganggu aktivitas penerbangan di bandara Pontianak.

Baca juga : Kabut Asap Menebal, 5 Penerbangan di Bandara Palembang Ditunda

Untuk itu, BKS meminta Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav) Indonesia untuk mewaspadai keadaan udara. Bila situasi tidak memungkinkan, dia meminta AirNav untuk mengeluarkan rekomendasi penangguhan penerbangan. Sehingga, pada keadaan tertentu, pesawat akan menunda penerbangannya.

Meski begitu, BKS memastikan kementeriannya tidak akan mengeluarkan surat perintah penutupan bandara atau larangan terbang. "Nggak sampai mengeluarkan surat larangan terbang. Yang kita lakukan adalah memberikan informasi dari waktu ke waktu," tuturnya.

Baca juga : Bantuan Alsintan Kementan Hidupkan Semangat Petani

"Yang paling penting saat ini adalah pemantauan. Maskapai harus senantiasa berkoordinasi dengan AirNav dan pihak terkait, untuk memperbarui informasi terkait keadaan udara," imbuhnya.

Ditanya soal kerugian akibat kabut asap, BKS mengaku pihaknya masih terus menghitung. "Masih kami evaluasi," pungkasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.