Dark/Light Mode

Baru 4.500 Yang Daftar, ESDM Beberin Tantangan Konversi Motor Listrik

Senin, 14 Agustus 2023 15:27 WIB
Ilustrasi motor listrik. (Foto: Ist)
Ilustrasi motor listrik. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian ESDM terus mendorong konversi motor BBM ke listrik untuk mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060.

"Pada tahun ini, pemerintah menargetkan sebanyak 50.000 unit motor BBM dikonversikan menjadi listrik, sedangkan pada tahun 2024 targetnya meningkat menjadi 150.000 unit," tutur Direktur Konservasi Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo pada acara sosialisasi konversi motor listrik di Surabaya, Sabtu (12/8).

Dikutip dari situs ESDM, Gigih menyebut, dari target tersebut baru tercatat sekitar 4.500 masyarakat yang mendaftar untuk mengonversikan motornya. Rendahnya minat partisipasi masyarakat terkait konversi motor listrik antara lain disebabkan karena kurangnya sosialisasi, harga yang cukup mahal, hingga kekhawatiran masyarakat terkait komponen motor listrik.

Pemerintah sendiri, lanjut Gigih, telah melakukan berbagai macam usaha untuk menarik minat masyarakat agar ikut serta dalam konversi motor listrik, seperti dengan memberikan bantuan subsidi sebesar Rp 7 juta berupa potongan harga ketika melakukan konversi motor listrik untuk menekan biaya investasi konversi motor listrik. Saat ini, biaya untuk mengonversikan motor listrik  mencapai Rp 17 juta.

Baca juga : Bakal Kasih Bantuan Rp 7 Juta Per Motor, Kementerian ESDM Gencar Kampanyekan Konversi Motor Listrik

Dari sisi layanan purna jual, Gigih mengatakan, bahwa baterai motor listrik merupakan salah satu komponen utama yang dikhawatirkan masyarakat cepat rusak, akan mendapatkan garansi hingga tiga tahun dalam program konversi motor listrik, sedangkan garansi yang ditawarkan untuk motor brushless direct current (BLDC) atau dinamo motor selama 1 tahun.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir jika tiba-tiba dalam beberapa bulan baterai bermasalah, tinggal bawa saja ke bengkel dan nanti bengkel akan mengganti baterai tersebut," jelas Gigih.

Terkait kelaikan dan status legalitas motor konversi, lanjutnya, sudah didukung oleh Kementerian Perhubungan dan Polri dengan sudah ditetapkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani oleh tiga pucuk pimpinan kementerian dan lembaga tersebut, yakni Menteri ESDM, Menteri Perhubungan, dan Kapolri pada 28 Juli 2023 lalu.

Nantinya, setelah masyarakat mendaftar, maka bengkel konversi yang sudah tersertifikasi oleh Kementerian ESDM akan melakukan konversi sepeda motor, dan ketika sudah dikonversikan, Kemenhub akan melakukan pengetesan laik jalan dan uji keamanan (safety) dari motor konversi. 

Baca juga : Pengguna Terus Meningkat, Program Konversi Motor Listrik Hadir Di Surabaya

Selanjutnya adalah pembuatan legalitas surat kendaraan baru oleh Polri, karena motor konversi akan mendapatkan BPKB, STNK dan plat nomor baru yang ada list biru (kendaraan listrik). Dengan catatan, sebelum dikonversikan sepeda motor tersebut tidak memiliki tunggakan pajak atau kewajiban yang belum dibayarkan.

Namun dari itu semua, Gigih mengatakan, faktor sosialisasi terhadap masyarakat adalah hal terpenting guna menyebarluaskan informasi tentang manfaat dan program konversi motor listrik. Oleh karena itu, sosialisasi konversi motor listrik ini masih akan dilanjutkan di beberapa kota lain di Indonesia.

"Sosialisasi konversi motor listrik sudah dilakukan di Bali (Denpasar), sekarang di Surabaya, dan ini bukan yang terakhir, tetapi masih akan dilakukan di kota besar lainnya di Indonesia, yakni Yogyakarta, Semarang, Bandung, Medan, Balikpapan, Makassar, Mataram, dan Kupang Nusa Tenggara Timur," tandasnya.

Program konversi motor listrik akan memberikan dampak positif pada peningkatan konsumsi listrik sebesar 15 GWh, penurunan emisi sebesar 30.000 ton dan pengurangan impor BBM sebesar 20.000 KL yang secara langsung menghemat devisa negara sebesar 10 juta dolar AS. Program ini menciptakan lapangan kerja baru yang berasal dari bengkel-bengkel konversi baik yang baru dubentuk maupun yang nanti akan timbulnya bengkel-bengkel baru serta timbulnya industri omponen-komponen yang menunjang kegiatan konversi ini.

Baca juga : Menuju 16 Besar, Fajar/Rian Janji Jaga Kondisi Di Australia Open

Selain itu, adanya potensi penghematan negara atas kompensasi subsidi Pertalite sebanyak Rp 18,6 miliar per tahun dari pelaksanaan 50.000 konversi motor listrik. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.