Dark/Light Mode

Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif Pasca Pandemi, Jokowi Terima Kasih Sama Ulama

Selasa, 29 Agustus 2023 13:50 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan Pembukaan Muktamar Sufi Internasional 2023 di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi saat meresmikan Pembukaan Muktamar Sufi Internasional 2023 di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengucap syukur  karena pandemi Covid-19 telah berhasil terlewati dengan baik. Ekonomi dapat terus tumbuh positif. Berangsur-angsur dapat beraktivitas normal kembali. Untuk itu, Jokowi pun mengucapkan terima kasih kepada para ulama dan tokoh agama, yang terus-menerus membimbing dan mendoakan keselamatan, kesejahteraan, dan kemajuan Indonesia.

"Berkat bimbingan Allah, alhamdulillah, kita mampu melewati pandemi dan ekonomi terus tumbuh positif. Serta berangsur-angsur dapat beraktivitas dan kembali perlu," ujar Jokowi saat meresmikan Pembukaan Muktamar Sufi Internasional 2023 di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023).

"Ini perlu terus saya ingatkan, karena saat pandemi, kita keluar rumah saja sulit. Pergi antar kota sulit. Saya sendiri, saat itu membayangkan, kapan pandemi selesai. Dari kalkulasi, tidak bisa dihitung. Hanya kepasrahan pada Allah SWT yang membesarkan hati kita semua," imbuhnya.

Saat pandemi Covid-19, Jokowi mengaku ngeri. Pandeminya belum jelas, kapan rampungnya. Ekonomi kelihatan turun terus menerus. Cobaan ini dialami semua negara. Tidak hanya Indonesia.

Baca juga : Ganjar: Ekonomi Bisa Tumbuh 7 Persen Saat Banyak Pemuda Ambil Peran

Itu sebabnya, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada para ulama karena telah senantiasa mengajarkan kerukunan, kedamaian, dan keharmonisan, toleransi di tengah keberagaman, dan persatuan di tengah perbedaan yang kita miliki.

"Kita harus terus mengingatkan tentang adanya perbedaan-perbedaan. Tentang keberagaman. Keberagaman yang harus dilanjutkan dengan toleransi dalam menghadapi perbedaan, sikap moderat dan saling berinteraksi, akan memungkinkan kita untuk bersatu dalam keberagaman. Unity in diversity," papar Jokowi. 

Presiden ke-7 RI ini menuturkan, sebagai negara berpenduduk majemuk, unity in diversity adalah semangat bangsa Indonesia.

Dengan 270 juta penduduk yang beragam, baik etnis, agama, Indonesia bisa terus kokoh bersatu.

Baca juga : Ekonomi Indonesia Makin Kinclong, Tumbuh 5,17 Persen, Daya Saing Naik Tajam

"Alhamdulillah, kita bisa menjaga stabilitas politik kita. Semua ini berkat karakter moderat bangsa Indonesia, yang menjaga toleransi dan persatuan," ucap Jokowi.

Memang, masih ditemukan beberapa kasus intoleransi. Soal ini, Jokowi mengingatkan, hal tersebut harus menjadi perhatian kita bersama. Supaya kita bisa meningkatkan toleransi, agar Indonesia dan dunia terjaga perdamaiannya.

"Saya percaya, amalan tasawuf punya peran penting yang selalu hadir dengan nilai-nilai humanisme yang universal, dengan prinsip Islam wasathiyah, Islam yang moderat, yang akan semakin memperkokoh toleransi, persatuan, dan kesatuan," papar Jokowi.

Menurutnya, pelaksanaan Muktamar Sufi Internasional sangat penting bagi Indonesia. Sebab, event itu akan membuat Indonesia semakin dikenal sebagai contoh Islam moderat.

Baca juga : Membaca Fenomena Deterritorialisasi Umat Islam

Ini akan meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia, dan membuat Merah Putih semakin diperhitungkan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.