Dark/Light Mode

Wapres Batal Ke Wamena Dan Merauke, Bukan Karena KKB Dan Reshuffle

Kamis, 12 Oktober 2023 14:50 WIB
Wakil Presiden Wapres KH. Maruf Amin. Foto: Istimewa
Wakil Presiden Wapres KH. Maruf Amin. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kunjungan Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma'ruf Amin ke seluruh Provinsi di Indonesia belum genap 100 persen. Di penghujung, Sang Kiai menunda kedatangan di Provinsi Wamena dan Merauke yamg seharusnya terjadwal pada Kamis (12/10).

"Ini adalah utang Wapres yang akan dipenuhi," ujar Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, di Bandara Sutan Hasanuddin, Makassar, Kamis (12/10).

Pria yang akrab disapa Cak Duki itu menjelaskan, batalnya Wapres ke Wamena dan Merauke itu karena ada acara bertajuk rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Jokowi di hari yang sama.

Cak Duki mengungkapkan, informasi untuk menghadiri ratas di Istana Negara, Jakarta datang pada Rabu (11/10) malam. Padahal, keesokan harinya Wapres terjadwal mengunjungi Wamena dan Merauke untuk peletakan batu pertama kantor gubernur setempat.

Cak Duki mengaku tidak mengetahui secara rinci pembahasan Ratas sehingga Wapres harus kembali bertolak ke Ibu Kota.

Baca juga : Pengamat: Kenaikan Elektabilitas Erick Karena Masyarakat Kian Realistis

Namun, dipastikan bukan karena kondisi Wamena dan Merauke yang tidak aman seperti ancaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau karena adanya pergantian menteri atau reshuffle kabinet.

"Saya nggak tau, Wapres tidak memberitahu. Saya kira sebaiknya terhindar dari isu reshuffle. Nggak ada kaitannya dengan isu keamanan di Papua juga," katanya.

Meski tertunda, Wapres dipastikan menunaikan utang kunjungan ke Wamena dan Merauke. Ini, akan menjadi prioritas di penghujung masa jabatan Sang Kiai. Namun, kunjungan itu dipastikan tidak dilakukan di bulan Oktober 2023.

"Mudah-mudahan tahun ini bisa. Di Oktober akan padat kunjungan daerah dan luar negeri. Insyallah Desember ke Papua," katanya.

Alhasil, agenda lima hari Wapres berkantor di Papua hanya berlangsung tiga hari, medio 10-12 Oktober 2023. Tiga hari pertama, semuanya dilakukan di Jayapura, Papua.

Baca juga : Dito Yakin Program Pesta Prestasi Kemenpora Lahirkan Talenta Unggul

Kegiatan yang berhasil dilakukan antara lain, berkantor di Kantor Gubernur Papua dengan agenda mendengarkan aspirasi dari kalangan pegiat HAM, hingga tokoh agama setempat.

Kemudian, menghadiri acara penyerahan sertifikat tanah masyarakat Papua di gedung Papua Youth Creatif Hub (PYCH), dan mendengarkan aspirasi pegiat olah raga di Stadion Papua Bangkit.

Menurut Cak Duki, kunjungan Wapres kali ini mendapatkan sambutan luar biasa dari elit maupun masyarakat Papua. Pasalnya, Sang Kiai datang bukan untuk memberikan arahan atau instruksi dari pusat. Melainkan, mendengarkan apa yang menjadi keinginan orang Papua.

"Mereka sangat senang, karena ada orang jakarta datang ke sini untuk mendengar. Kata orang di Papua, tidak banyak pejabat tinggi mau mendengar. Kayanya, hanya memberi arahan," sebutnya.

Di kunjungan tiga hari itu, Cak Duki menyimpulkan banyak sekali aspirasi yang masuk. Masukan itu, nantinya akan ditindak lanjuti dengan rapat terbatas. Misalnya, pertemuan dengan para tokoh agama yang menjadi sentral kehidupan masyarakat Papua.

Baca juga : Garuda Terus Perkuat Tata Kelola Dan Manajemen Risiko

Melalui para pemuka agama itu, tercipta upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Papua. Yaitu, kelompok gereja, bisa melakukan pendidikan untuk ketersediaan guru di Papua. "Itu terobosan Wapres," bangganya.

Kesimpulannya, tokoh adat dan pemuka agama di Papua menjadi pilar penting upaya peningkatan kesejahteraan. Harapannya, akan terjalin hubungan rasa saling memiliki sehingga daerah di timur Indonesia itu turut maju.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.