Dark/Light Mode

Prof Suyitno Ungkap Role Model Hidup Damai Dalam Heterogenitas

Selasa, 24 Oktober 2023 21:32 WIB
Kaban menyerahkan hadiah kepada juara inovasi moderasi beragama. (Foto: Ist)
Kaban menyerahkan hadiah kepada juara inovasi moderasi beragama. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Balitbang Diklat Kementerian Agama (Kemenag) melakukan roadshow sosialisasi rencana perhelatan akbar Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika (KMBAA) di Bandung pada 11 sampai 13 Desember 2023 nanti.

Sosialisasi dilakukan lewat Diskusi Publik, Ekspos Inovasi Moderasi Beragama, dengan tema Membangun Harmoni Melalui Kampung Moderasi dan Rumah Ibadah Moderasi.

Kegiatan diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber, seperti Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Bappenas Didik Darmanto.

Juga,Koordinator Jaringan Gusdurian dan Tim Ahli Pokja Moderasi Beragama Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, dan Direktur Jenderal Bimas Buddha Supriyadi.

Kegiatan yang digagas oleh Balai Litbang Agama Semarang ini, bertempat di Universitas Airlangga, Surabaya.

Baca juga : Profil Muhaimin Iskandar, Cawapres Anies: Biodata Hingga Silsilah Keluarga

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama Nizar Ali saat membuka kegiatan mengapresiasi Balitbang Diklat atas penyelenggaraan ekspos inovasi moderasi beragama ini.

Menurut Nizar, Kampung moderasi beragama, rumah moderasi beragama, dan juga sekolah moderasi beragama serta perguruan tinggi moderasi beragama, bisa menjadi role model menjelang tahun politik saat ini.

Sebab, pada tahun politik masyarakat sangat rentan dengan gesekan-gesekan, hanya karena perbedaan pilihan politik.

"Moderasi beragama di kampung dan tempat ibadah menjadi opsi untuk menciptakan keharmonisan umat beragama. Sebab di kampung moderasi beragama dipastikan kehidupan umat beragama harmonis dan damai," terang Nizar, di Surabaya, Senin (23/10/2023).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat, Kemenag Prof. Suyitno mengatakan, pelaksanaan ekspose inovasi moderasi beragama di Unair sejalan dengan lahirnya Perpres Nomor 58 Tahun 2023, tentang penguatan moderasi beragama.

Baca juga : Perang Ideologi Dalam Era Globalisasi

Program moderasi beragama (PMB) bukan semata tusinya Kemenag, tetapi menjadi kewajiban bersama semua K/L.

"Program inovasi moderasi bertujuan agar praktik baik dari masyarakat, dan lembaga pendidikan, bisa menjadi role model, bahwa apa yang dilakukan menjadi contoh dan bisa dikembangkan lalu didesiminasikan di tempat lain," tegas Kaban.

Kaban juga berharap, gelaran KMBAA di Bandung nanti bisa mengimpor dan mengekspor praktik-praktik baik moderasi beragama di benua Asia Afrika.

Juga, berkontribusi, memberikan solusi, dan pandangan kepada tentang pentingnya hidup yang damai, meskipun kita semua berbeda latar belakang, suku bangsa, agama dan heterogenitas.

Pada kegiatan diskusi ini juga diberikan hadiah kepada para pemenang lomba inovasi.

Baca juga : Mengenal Alam Semesta

Kategori kampung moderasi, Juara 1 Desa Rama Agung, Bengkulu, Juara 2 Dusun Plumbon, Banguntapan, DIY dan juara 3 Desa Budakeling, Karangasem, Bali.

Kategori rumah ibadah moderasi beragama, Juara 1 Vihara Tanah Putih semarang, Jawa tengah, Juara 2 Masjid At-Taqwa, dan Pura Kalingga, Pekalongan, Jawa Tengah, dan Juara 3 Pura Karanggede, Bantul, DIY.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.