Dark/Light Mode

Kementan Dorong Petani Milenial Malang Genjot Program CSR

Kamis, 9 November 2023 10:44 WIB
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan mendorong regenerasi petani melalui 320 ribu petani milenial di pedesaan hingga 2025. (Foto: Dok. Kementan)
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan mendorong regenerasi petani melalui 320 ribu petani milenial di pedesaan hingga 2025. (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian mendorong regenerasi petani melalui 320 ribu petani milenial di pedesaan hingga 2025.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar pendampingan petani milenial melalui Forum Corporate Social Responsibility (CSR) yang menjadi fokus utama Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) di Kantor Bappeda Malang, Jawa Timur, pada Rabu (8/11/2023).

Pertemuan diinisiasi Bappeda Malang bersama Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur (Jatim) dihadiri Kepala Bappeda Malang, Tomie Herawanto, Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana, Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi, dan Project Manager PPIU YESS Jatim Acep Hariri.

Turut hadir pimpinan perusahaan dari PT Asal Jaya, PT Syngenta, Pertamina, PT Japfa Comfeed, PT Corteva Agriscience Seeds Indonesia dan PT Greenfield Indonesia serta pihak perbankan antara lain PT Bank Pembangunan Daerah Jatim, Bank BRI Cabang Malang dan Otoritas Jasa Keuangan Malang.

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bahwa pangan merupakan aspek paling strategis yang wajib dibangun bersama. Karena, ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara.

Baca juga : Kota Sorong Punya Perpustakaan, Jadi Modal Pembangunan Ekonomi

"Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Kalau krisis ekonomi itu kita mampu bertahan, kita bisa lewati. Krisis kesehatan, Covid 19 kita lewati, tapi kalau krisis pangan bisa berdampak pada yang lainnya. Kita harus betul-betul bersama menjaganya," kata Amran dalam keterangan resminya, Kamis (9/11/2023).

Sementara itu Dedi Nursyamsi mengatakan, petani milenial adalah penentu utama bagi perkembangan pertanian, dan melalui pendidikan yang tepat, mereka akan mampu menjadi pilar kuat dalam mendukung pertanian Indonesia ke depan.

"Guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan," ujarnya.

Kemudian, Tomie mengatakan, desain CSR akan diprioritaskan dan diimplementasikan pada 2023 atau 2024. Petani muda merupakan tumpuan ekonomi sehingga perlu kita fasilitasi dari hulu sampai dengan hilir.

"Kolaborasi petani milenial dengan stakeholders diharapkan dapat meningkatkan kapasitas SDM, dukungan finansial, advokasi kebijakan dan membangun jejaring serta kepemimpinan yang berkelanjutan," jelasnya.

Baca juga : Relawan Srikandi Ganjar Ajak Ratusan Milenial Palembang Ikut Pound Fit

Sementara, Setya Budhi menilai, peran Bappeda sebagai koordinator pelaksanaan Program YESS di daerah diharapkan dapat saling bersniergi untuk membangun jejaring petani milenial.

"Seluruh struktur organisasi Program YESS dari tingkat nasional sampai kecamatan akan bersinergi membangun program untuk petani milenial. Pentingnya jejaring dan relasi bagi petani muda juga diakui sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi," katanya.

Acep Hariri menyoroti kolaborasi petani milenial dengan stakeholders bagi peningkatan kapasitas SDM, dukungan finansial, advokasi kebijakan, membangun jejaring, program kepemimpinan, dan mendukung praktik berkelanjutan.

Harapannya, tercipta kolaborasi baik permodalan maupun pelatihan. Skema KUR kompetitif juga diharapkan dapat sinergi dengan CSR. PPIU Jatim sudah menganggarkan dana untuk koordinasi dengan korporasi swasta.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah perusahaan swasta menyampaikan Program CSR dan kemitraan dengan petani milenial, termasuk pelatihan, pengembangan jejaring dan pemberdayaan komunitas petani.

Baca juga : Pelaksana Pendamping Petani Milenial Jatim Sabet Penghargaan Kementan

Acep Hariri menambahkan, BRI dan Bank Jatim juga menawarkan program pembiayaan dan pendampingan keuangan bagi petani milenial.

Selain itu, OJK mendukung literasi keuangan dan TPKAD mengadakan business matching bagi kelompok petani milenial dengan prospek yang baik.

"Melalui kolaborasi antara Program YESS, Bappeda Malang bersama sejumlah perusahaan diharapkan dapat membantu mendukung terciptanya regenerasi pertanian di Malang serta dapat mendukung pertumbuhan perekonomian daerah," ujar Acep Hariri.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.