Dark/Light Mode

Waka BRIN Lepas Ekspedisi Riset Ilmiah Kelautan Indonesia-China

Rabu, 15 November 2023 13:57 WIB
Wakil Kepala BRIN Prof Amarulla Octavian (ketiga kanan) memimpin Prosesi Pelepasan Riset Ilmiah Kelautan Kerja Sama antara BRIN dengan IOCAS), di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (15/11). (Foto: Istimewa)
Wakil Kepala BRIN Prof Amarulla Octavian (ketiga kanan) memimpin Prosesi Pelepasan Riset Ilmiah Kelautan Kerja Sama antara BRIN dengan IOCAS), di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (15/11). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Kepala (Waka) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Amarulla Octavian memimpin Prosesi Pelepasan Riset Ilmiah Kelautan Kerja Sama antara BRIN dengan Institute of Oceanology, Chinese Academy of Sciences (IOCAS), di Dermaga Jakarta International Terminal (JITC) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (15/11).

Kerja sama riset laut ini merupakan program ekspedisi BRIN yakni Indonesian Maritime and Western Pacific Ocean Longterm Scientific Expedition (IMPOLSE) 2023 yang akan terbagi ke dalam 2 etape. Etape pertama dari Jakarta menuju Bitung, Sulawesi Utara mulai 15 November sampai 7 Desember 2023. Etape kedua dari Bitung kembali ke Jakarta, 9-20 Desember 2023.

Baca juga : Pelatih Timnas Spanyol U-17 Kagumi Keramahan Warga Indonesia

Hadir pula para pejabat dari Kementerian ESDM, Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Pushidros TNI AL, Bakamla, Kedutaan Besar China, IOCAS, para peneliti BRIN dan Xiamen University.

Program ini bermula sejak 2013 sebagai tindak lanjut ditandatanganinya MoU antara Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dengan IOCAS dan kemudian berjalan setiap tahun. Program ini sempat tertunda sepanjang pandemi Covid-19 terjadi. 

Baca juga : Dorong Literasi Digital Nakes, Kunci Sukses Pelayanan Kesehatan Indonesia

Selama ekspedisi, akan dilakukan riset atas perilaku arus laut masuk Indonesian Throughflow (ITF) di Laut Maluku, Laut Banda, dan Laut Halmahera; dan arus laut keluar ITF di Selat Lombok, Selat Ombai, dan Selat Timor. Perilaku arus laut tersebut akan dibuat model untuk simulasi ekosistem dan lingkungan kelautan yang dipengaruhi ITF berikut turbulensi dan pencampuran frekuensi tinggi.

Tujuan Riset nantinya adalah menganalisa pengaruh Arus Laut Lintas Indonesia dalam mendorong pola sebaran biota laut antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Hasil Riset digunakan untuk melakukan konfirmasi dan validasi model Pusat Akumulasi keanekaragaman hayati tinggi di kawasan konvergensi Indo-Pasifik.

Baca juga : BMK Kemendikbudristek Gelar Kelana Indonesiana

Banyak keuntungan yang akan diperoleh oleh para periset BRIN sebagai bentuk nyata kontribusi positif berbagai program Pembangunan Nasional pada bidang kemaritiman.

Ekspedisi Laut BRIN kali ini menggunakan kapal riset KM Geomarin 3 milik Kementerian ESDM yang diawaki sejumlah 52 ABK dan teknisi, serta 15 periset BRIN, 2 Periset Pushidros TNI AL, 6 periset IOCAS, dan 1 periset dari Xiamen University. Ekspedisi Laut tahun ini juga ditujukan sebagai Peringatan 10th Years Collaboration Indonesia-China Silk and Belt Road in Marine Research.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.