Dark/Light Mode

Pemerintah Tak Kasih Ampun Pembuat Hoaks

Senin, 27 November 2023 07:20 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Foto: Dok. KSP)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Foto: Dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah berjanji tetap menjaga tensi politik agar tidak berujung perpecahan di tengah masyarakat. Karena itu, Pemerintah bakal memberi efek jera bagi para pembuat dan penyebar hoaks.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, tahun politik seringkali memicu adanya informasi bohong alias hoaks yang menyebar di media sosial. Jika tidak ditindaklanjuti, kondisi tersebut rawan menim­bulkan gesekan di level akar rumput.

Sejak jauh-jauh hari, Pemerintah sudah membuat banyak strategi yang sudah berjalan dalam menghadapi tahun poli­tik. Mulai dari menyiapkan teknologi pelacak hoaks hingga penegakan hukum.

Baca juga : Ganjar: Pemerintah Harus Jamin Kebebasan Beragama

“Pemerintah sudah memiliki banyak alat canggih dalam menangani hoaks,” ujar Moeldoko kepada Rakyat Merdeka, dikutip Minggu (26/11/2023).

Alat canggih yang dimaksud berupa mesin pelacak (crawling) hoaks atau konten-konten negatif di internet. Semuanya dilakukan menggunakan teknologi hingga menelusuri sumbernya.

“Ini yang relatif bisa untuk memantau, memonitor pergerakan hoaks serta menurunkan kontennya,” jelas Moeldoko.

Baca juga : Pemda Se-Jabar Terapkan Penggunaan Kartu Kredit Indonesia

Dari mesin tersebut, masyara­kat bisa mencari tahu benar atau tidaknya informasi provokatif yang beredar melalui website Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Pemerintah juga mendorong masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi provokatif yang bersumber dari media so­sial sebelum dipastikan kebena­rannya.

Strategi selanjutnya, pengua­tan modal sosial masyarakat.

Baca juga : TKN Prabowo-Gibran: Fitnah Tak Baik untuk Kampanye maupun Kepentingan Bangsa

Eks Panglima TNI ini menerangkan, jika masyarakat su­dah tidak mudah percaya hoaks, maka informasi palsu tidak mudah menyebar. Bahkan, ma­syarakat yang melaporkannya.

“Adanya modal sosial, Indonesia bisa menghadapi Co­vid-19. Ini karena modal sosial kita adalah gotong royong. Lalu, kohesivitas tentang kebersamaan. Ini modal sosial yang harus dikuatkan oleh semua, termasuk tokoh agama, para guru dan seterusnya,” paparnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.