Dark/Light Mode

Era Pertanian 4.0 Milik Generasi Milenial

Jumat, 11 Oktober 2019 13:51 WIB
Teknologi drone untuk penyebaran benih dan pupuk (Foto: Humas Kementan)
Teknologi drone untuk penyebaran benih dan pupuk (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri 4.0 merupakan industri yang mengedepankan teknologi. Dalam industri 4.0 bidang pertanian, tentu pertanian modern indikasinya. Pertanian modern yang dimaksud adalah bukan didominasi tenaga manusia lagi, melainkan menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan).

“Makanya era Industri 4.0 di bidang pertanian ini merupakan milik generasi milenial karena mereka menguasai teknologi informasi dan komunikasi,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi.

Pembangunan pertanian itu sangat penting karena menyangkut dalam kekuatan suatu negara. Dedi menceritakan, dulu ada negara adidaya yang bernama Uni Soviet, tetapi di 1988 terjadi paceklik, sehingga terjadi krisis pangan. Dari krisis pangan itulah merembet ke berbagai aspek lainnya, mulai dari perekonomian hingga politik mengalami krisis. Akhirnya negara adidaya tersebut runtuh.

Baca juga : Jerman Vs Argentina, Panser Manasin Mesin

“Sangat jelas sekali bahwa ketahanan pangan menjadi penting. Makanya menangani pangan itu harus serius, revolusioner dan radikal,” ujarnya.

Karena itu, untuk mencapai ketahanan pangan, yang diperlukan saat ini adalah modernisasi pertanian. Modernisasi pertanian yang paling utama adalah dengan mekanisasi. Dedi mengatakan, dengan mekanisasi tentu proses produksi jadi lebih singkat dan hemat biaya.

“Saya ambil contoh. Sekarang sudah ada traktor yang dikendalikan dengan mesin. Tenaga manusia tetap digunakan, tetapi tidak menyetir traktornya secara langsung, melainkan dengan menggunakan remote dan komputer. Jadi bisa saja dikendalikan di luar wilayah yang sedang digarapnya. Tentu ini menembus ruang dan waktu. Selain itu, dengan mekanisasi dapat menghemat biaya hingga 60 persen,” terangnya. 

Baca juga : Kemendagri Kembangkan Etika Berpolitik Bagi Kaum Milenial

Dalam mewujudkan pertanian modern memang punya semua pihak, tetapi yang menjadi penerus adalah kaum milenial dari segala sisi (bidang). Dedi mengatakan bahwa para mahasiswa merupakan salah satu kaum milenial penerus pembangunan pertanian, sehingga keterlibatan mahasiswa sangat penting dalam dunia pertanian Indonesia.

“Saya sebagai Kepala BPPSDMP saat ini bukanlah kaum milenial lagi. Kalian-kalian inilah (mahasiswa/i) merupakan generasi milenial yang melanjutkan kedepannya. Kalian merupakan modal penerus pembangunan pertanian Indonesia saat ini dan masa yang akan datang,” ungkapnya.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti mengatakan untuk menggaet generasi milenial ikut serta dalam pembangunan pertanian adalah dengan melakukan konsolidasi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan mahasiswa. Caranya yakni dengan melibatkan mereka (mahasiswa) dalam mewujudkan program-program pembangunan pertanian.

Baca juga : UBL Ajak Generasi Milenial Kuatkan Toleransi 

“Walaupun sekarang mahasiswa sudah terlibat dalam program-program yang diusung Kementan, tetapi rencananya tahun depan kami (Kementan) ingin memperkuat kembali peran mahasiswa dalam keikutsertaanya agar mereka lebih konkrit dalam mewujudkan program-program yang ada di Kementan,” terang Santi.

Contoh konkret keikutsertaan mahasiswa dalam program-program Kementan adalah melibatkan mahasiswa dalam Program Upsus Pajale, Program Siwab, Program Bekerja, dan masih banyak lainnya. “Jadi kita akan melakukan akselerasi antara Kementan dengan mahasiswa. Misalnya seperti ini kita undang semua Eselon 1 bersama dengan mahasiswa. Lalu diungkapkan program-program setiap eselon-eselon. Misalnya ada mahasiswa yang tertarik untuk terlibat dalam Program Serasi , nanti kita libatkan ke sana,” ungkap Santi. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.