Dark/Light Mode

Kompak Bunyikan Gagasan Besar

Airlangga Dan Prabowo Ingin Bangun Tanggul Raksasa Jawa

Kamis, 11 Januari 2024 08:14 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

RM.id  Rakyat Merdeka - Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto membunyikan sebuah gagasan besar, yaitu membangun tanggul raksasa di sepanjang Pulau Jawa. Mungkin ada yang bilang ide ini impossible, mustahil. Tapi Airlangga dan Prabowo yakin bisa. Belajar dari negara lain, membangun tanggul raksasa itu butuh anggaran yang besar dan waktu lama. Biayanya ratusan triliun dan waktunya sampai 30-40 tahun.

Rencana pembangunan tanggul laut raksasa ini dibahas sangat serius. Melibatkan policy maker, akademisi dan pakar. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menhan Prabowo Subianto memprakarsai sebuah seminar nasional khusus membahas soal itu, Rabu (10/1/2024), dengan tema: Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa Melalui Pembangunan Giant Sea Wall.

Seminar ini mendapat perhatian luas. Selain Airlangga Hartarto dan Prabowo sebagai pembicara kunci, juga hadir empat menteri lainnya. Yaitu Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Selain itu hadir sekitar 500-an undangan yang terdiri dari pejabat di lingkungan Kemenko Perekonomian, Kemenko Marves, Kemenko PMK, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian PPN/ Bappenas, Kementerian PUPR, Kementerian Pertahanan, Kementerian ATR/ BPN, Kementerian KP, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Badan Informasi Geospasial, sejumlah BUMN, Akademisi dari berbagai universitas terkemuka termasuk Universitas Pertahanan Indonesia dan para ketua asosiasi dan organisasi terkait hingga pimpinan Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus sekitar pantai utara Jawa.

Airlangga Hartarto mengatakan, pesisir pantai utara Jawa saat ini menghadapi berbagai ancaman dan tantangan. Yaitu penurunan muka tanah mencapai 1-25 cm pertahun, terjadinya banjir dan rob akibat penurunan tanah dengan ketinggian 5-200 cm, krisis air baku (kebutuhan air pada 2024 mencapai 392 m2/det sedangkan ketersediaannya hanya 88,2 m2/det), sistem sanitasi dan pengelolaan air limbah belum memadai, dan terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup, juga kurangnya fasilitas penunjang kegiatan nelayan.

Baca juga : Airlangga Dan Prabowo Bahas Urgensi Tanggul Laut Raksasa Di Pantura Jawa

Pemerintah telah menyiapkan skenario jangka panjang. Terdapat tiga tahapan untuk membangun tanggul raksasa ini. Fase A yaitu pembangunan tanggul dan sungai sepanjang 120 kilometer, yang dirancang sampai tahun 2030. Fokusnya pada 44,2 km lokasi kritis, di mana saat ini tersisa 33,3 km yang sedang dibangun oleh KemenPUPR dan Pemprov DKI Jakarta.

Fase B yaitu pembangunan tanggul laut adaptif sisi barat sepanjang 20 km. Dan Fase C pembangunan sisi timur sepanjang 12 km. Pembangunan Fase B dan C dilakukan jika penurunan tanah di pesisir terus terjadi. Dan rencananya akan terintegrasi dengan jaringan jalan tol dan pengembangan lahan di sekitarnya. Total biaya yang dibutuhkan untuk Fase A mencapai Rp16,1 triliun dan Fase B sekitar Rp148 triliun. Sehingga anggaran totalnya diperkirakan Rp164,1 triliun.

Pembangunan tanggul raksasa di sepanjang pesisir Jawa sangat penting karena kawasan ini berperan penting dalam perekonomian nasional. Menyumbang PDB (produk domestik bruto) sekitar 20,7 persen dan kepadatan penduduknya mencapai 50 juta jiwa. Di kawasan ini banyak wilayah strategis, yaitu ada 5 pusat pertumbuhan industri, 70 kawasan industri, 28 kawasan peruntukan industri, dan 5 kawasan ekonomi khusus.

Apabila degradasi lahan di kawasan ini tidak segera ditangani, maka dampak kerugiannya sangatlah besar. Estimasi kerugian ekonomi akibat banjir tahunan di pesisir Jakarta saja mencapai Rp 2,1 triliun pertahun, dan dapat meningkat hingga Rp 10 triliun per tahun dalam 10 tahun ke depan. Selain itu, bisa terhambat aktivitas perekonomian di kawasan industri dan kegiatan nelayan.

Baca juga : Airlangga Beberkan Bukti Pentingnya Indonesia Di Dunia Internasional

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan, pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall sudah dibahas sejak beberapa belas tahun yang lalu namun belum terealisasi. Sehingga hal ini patut didorong untuk kepentingan masyarakat. “Kita berterima kasih kepada kementerian-kementerian dan lembaga-lembaga yang meneruskan pengkajian tentang gagasan giant sea wall ini,” ucapnya.

Tanggul laut raksasa, adalah jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi sampai hilangnya lahan-lahan yang menyebabkan kualitas hidup sebagian rakyat menjadi buruk.

Prabowo mengatakan, beberapa kali turun ke bawah, ke area pesisir, menyaksikan kehidupan masyarakat di daerah itu, kondisinya serba terbatas dan menyedihkan. “Hal-hal seperti ini, tidak boleh kita menganggapnya sebagai hal yang lumrah untuk 5-15 tahun ke depan,” katanya.

Salah satu gagasan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir, Prabowo menyebut rencana pembuatan rumah terapung. “Saya tugaskan Universitas Pertahanan mengerjakan pilot project membuat pemukiman murah di kawasan terendam air,” katanya.

Baca juga : Blusukan ke Cengkareng, Airlangga Pastikan Warga Miskin Terima Bantuan Sosial

Dia dibantu oleh PT PAL, PT LEN serta sejumlah insinyur dari Universitas Pertahanan untuk mewujudkan prototype rumah murah terapung seharga Rp130 juta. Sudah termasuk solar panel tenaga surya dan septic tank. Sehingga, mereka bisa hidup tanpa tergantung dari PLN dan bisa mendapatkan sanitasi yang bersih dan hidup layak.

Prabowo mengajak tokoh-tokoh lain, pengusaha dan pihak manapun yang ingin membantu dalam proyek itu. “Saya juga mendorong kementerian-kementerian dan lembaga lainnya ikut mendukung dengan regulasi dan sebagainya supaya kita segera mengubah kualitas hidup rakyat kita,” tegas Prabowo.

Dia mengharapkan, semua pihak bahu membahu, mencegah jangan sampai Pulau Jawa tenggelam. “Kita harus kumpulkan otak-otak terbaik bangsa. Mari mempercepat pembangunan giant sea wall, untuk kepentingan masyarakat kita," ucap Prabowo.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Kamis (11/1), dengan judul “Kompak Bunyikan Gagasan Besar, Airlangga dan Prabowo Ingin Bangun Tanggul Raksasa Jawa”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.