Dark/Light Mode

Orang Kaya Jadi Menteri, Jangan Cuma Perkaya Diri Ya

Selasa, 22 Oktober 2019 07:03 WIB
LAMBAIKAN TANGAN: Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bersama Wakil Ketua Umum Gerindra, 
Edhy Prabowo usai diaudisi sebagai calon menteri oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, kemarin. (Foto Randy Trikurniawan/RM)
LAMBAIKAN TANGAN: Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bersama Wakil Ketua Umum Gerindra, Edhy Prabowo usai diaudisi sebagai calon menteri oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, kemarin. (Foto Randy Trikurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Beberapa calon menteri sudah dipanggil menghadap Presiden Jokowi, kemarin. Beberapa di antaranya dikenal sebagai pengusaha kaya. Sebut saja Nadiem Makarim, Erick Thohir, Wishnutama, Airlangga Hartarto, dan Prabowo Subianto. Karena sudah kaya raya, semoga mereka tidak memperkaya diri ya…

Kelima orang ini punya berbagai bisnis dan harta kekayaan mencapai triliunan rupiah. Data resmi yang valid adalah harta Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang dilansir dari Laporan Harta Ke kayaan Pe- nyelenggara Negara (LHKPN) KPK. Prabowo menyetorkannya pada 9 Agustus 2018 sebagai calon presiden periode 2019-2024. Dalam LHKPN itu, nilai total harta kekayaan Prabowo sebesar Rp 1.952.013.493.659 (Rp 1,9 triliun). Sementara Airlangga Hartarto memiliki total kekayaan Rp 81.550.046.868 (Rp 81,5 miliar) yang dilaporkannya ke KPK pada 4 April 2019. Ia memiliki harta berupa tanah dan bangunan, kendaraan roda empat, dan surat berharga. 

Airlangga Hartarto (Foto Randy Trikurniawan/RM)

Founder Gojek Nadiem Makarim, disebut Globe Asia, punya harta kekayaan yang ditaksir mencapai Rp 1,4 triliun. Ia masuk daftar orang terkaya di Indonesia yang dirilis pada 2018. Ini tak lepas dari keberhasilan Gojek melebarkan sayap ke negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Vietnam, Thailand. 

Gojek merupakan satu-satunya start up decacorn asli Indonesia. Decacorn merupakan startup bervaluasi di atas 10 miliar dolar AS. CB Insights menghitung valuasi Gojek sudah mencapai 10 miliar dolar AS. 

Nadiem Makarim (Foto Randy Trikurniawan/RM)

Baca juga : Dipanggil Presiden ke Istana, Nadiem Panen Dukungan Mitra Driver Gojek

Sementara kekayaan Wishnutama dikutip dari laman networthroll.com mencapai 102,8 juta dolar AS. Jika dikonversikan ke rupiah dengan kurs Rp 14.067,50 per dolar AS, maka kekayaan bos NET TV itu mencapai Rp 1,446 triliun. 

Yang paling fantastis harta kekayaannya adalah Erick Thohir. Bekas Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf ini diperkirakan mencapai Rp 12 triliun. Malah, mengutip dari MoneySmart.id (22/7/2019), Erick tercatat memiliki kekayaan sebesar 1,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 20 triliun.  Erick merupakan pendiri Grup Mahaka. 

Erick Tohir (Foto Randy Trikurniawan/RM)

Erick, Nadiem, dan Wishnutama sudah memastikan diri lepas dari dunia bisnis. Erick mengaku siap untuk meninggalkan berbagai posisi di perusahaannya demi menghindari terjadinya konflik kepentingan. Menurut Erick, pengunduran diri tersebut cukup berat baginya. Nadiem juga mundur dari jabatannya di Gojek.

“Sudah pasti dari posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali,” kata Nadiem di tempat yang sama, kemarin. 

Baca juga : Siap Jadi Menteri Jokowi, Berikut Sosok Erick Thohir

“Terhitung hari ini sudah tidak ada posisi maupun kewenangan sama sekali,” sambungnya.

Wishnutama juga menyatakan akan mundur dari jabatannya di sejumlah per usahaan yang ia pimpin jika resmi jadi menteri. “Ya, pasti mengundurkan diri. Di perusahaan lain juga, Kumparan, dan lain-lain,” tutur dia. Sementara Airlangga sudah lama meninggalkan dunia bisnis sejak jadi Menteri Perindustrian. Sedangkan Prabowo tak menyinggung soal usahanya. 

Wishnutama (Foto Randy Trikurniawan/RM)

Guru Besar Politik Universitas Indonesia (UI), Prof Budyatna berpendapat, seharusnya, dengan kekayaan segitu, kelima pengusaha itu tidak lagi memperkaya diri ketika jadi menteri. 

“Biasanya menteri yang kena korupsi itu kan relatif hartanya nggak se “wah” mereka-mereka itu,” ujar Budyatna kepada Rakyat Merdeka, semalam. 

Baca juga : Erick Thohir Bakal Jadi Menteri, Saham Mahaka Meroket

Tetapi, tidak tertutup kemungkinan, para pengusaha ini justru memanfaatkan jabatan menteri untuk memperkaya diri. Tidak selalu dengan korupsi, tapi juga dengan memanfaatkan kemudahan-kemudahan, misalnya dalam hal perizinan, pengaruh, atau kewenangan untuk mengembangkan bisnisnya. “Itu yang kita khawatirkan, semoga tidak terjadi. Jangan sampai, jangan lakukan itu,” imbaunya. 

Terpisah, Pengamat politik Universitas Telkom Dedi Kurniasyah menilai, kemapanan finansial bukan faktor utama Jokowi memilih pembantunya di kursi menteri. Dia mencontohkan, Wishnutama. Meskipun terlihat kasat mata konglomerat, tapi Bos NET itu punya jejak rekam mumpuni di bidang industri kreatif. Bahkan gurita bisnis Erick Thohir pun tidak kuasa menutupi kontribusi Erick Thohir saat menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin. Ditambah lagi Nadiem Makarim dengan Gojek-nya berhasil menumbuhkan ekonomi di Indonesia.

“Korelasi (antara kekayaan dan kontribusi) sah-sah saja,” kata Dedi kepada Rakyat Merdeka, semalam.

Berbeda dengan Dedi, pengamat politik Kedai Kopi Hendri Satrio beranggapan konflik kepentingan pasti ada jika kementerian dinahkodai dari kalangan konglomerat. Meski demikian, Hendri tidak melihat latar belakang finansial menjadi faktor utama Jokowi memilih pembantunya. Dia meyakini, indikatornya kapasitas. Oleh karena itu dirinya menantang para calon menteri tersebut lebih mengutamakan kepentingan rakyat dibanding bisnisnya. [OKT/MAM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.