Dark/Light Mode

Dilirik 2 Investor

Bangkalan Bakal Jadi Daerah Penghasil Kedelai Dan Rumput Laut Terbesar

Selasa, 23 Januari 2024 13:58 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie menyatakan, Bangkalan dinilai memiliki potensi pertanian luar biasa.

Ia berharap, Bangkalan menjadi daerah penghasil kedelai dan rumput laut terbesar di Indonesia.

Hal itulah yang membuat PT Hudson Global Indonesia tertarik untuk berinvestasi mengembangkan tanaman kedelai.

Selain itu juga akan mengembangkan produksi padi tanpa gas metan. PT Hudson Global Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian.

Perusahaan asal Jakarta itu akan melakukan penanaman kedelai di Bangkalan.

"Biitnya berasal dari Tiongkok, Singapura, Malaysia, dan Australia,” kata Arief, seperti keterangan yang diterima RM.id, Selasa (23/1/2024).

Lokasi penanaman kedelai yang disiapkan oleh Pemkab Bangkalan di Kebun Bang Jani, Kecamatan Burneh. Luas lahan yang dipersiapkan tiga hektare.

Dalam waktu dekat, PT Hudson Global Indonesia akan segera membangun demplot untuk proses penanaman.

Baca juga : Menteri Hadi Dorong Pekalongan Jadi Kabupaten Dan Kota Lengkap Sertipikasi Tanah

“Tebar benih dan pupuknya akan menggunakan drone. Bibit kedelainya sudah mereka persiapkan,” ujarnya.

Sebelum penandatanganan kerja sama, Arief juga menerima kunjungan dari PT Jiva Bumi Nusantara yang juga ingin berinvestasi di Kota Salak.

Perusahaan swasta yang juga bergerak dalam penyediaan budi daya rumput laut itu ingin berinvestasi di wilayah Kecamatan Klampis.

”Kalau pengembangan rumput laut ini berhasil, ternyata PT Hudson Global Indonesia bersedia untuk membangun pabrik bahan tekstil dan plastik,” imbuhnya.

Arief berharap, kehadiran investor disambut positif oleh masyarakat. Karena nantinya akan menciptakan lapangan pekerjaan baru yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

”PT Hudson Global Indonesia sudah meminta ke kami, kalau kedelai berhasil dan ada lahan sawah, dia bersedia untuk mengembangkan pertanian padi yang bebas metan,” imbuhnya.

CEO PT Hudson Global Indonesia Nur Hakim menyatakan, penanaman yang dilakukan diharapkan mampu mewujudkan swasembada kedelai yang selama ini belum berhasil.

Perusahaannya memilih Bangkalan untuk pengembangan kedelai karena lahan dinilai cocok.

Baca juga : Indonesia Bakal Pamer Keberhasilan Kelola Air

Kebutuhan kedelai nasional selama setahun sekitar tiga juta ton. Lebih dari 80 persen penyediaan dilakukan secara impor.

”Semoga kebutuhan kedelai di dalam negeri bisa dipenuhi dari Bangkalan, dan jumlah impor kedelai bisa dikurangi,” ungkapnya.

Pasca penandatanganan kerja sama, perusahaannya segera membangun demplot di lokasi yang disiapkan.

Jika hasilnya bagus, pihaknya yakin akan banyak petani yang juga menanam kedelai.

”Kalau ini sukses, tanpa disuruh, kami yakin petani juga akan menanam,” jelasnya.

Sedangkan, dalam pengembangan padi, perusahaannya berencana untuk membuat demplot.

Namun, teknik penanamannya berbeda. Karena tanpa disadari, sawah yang selama ini digunakan untuk budidaya padi mengandung gas metan.

Sementara, CEO PT Jiva Bumi Nusantara Yakub Tina menerangkan, perusahaannya fokus dalam pengembangan rumput laut jenis cottoni.

Baca juga : Investor Tunggu The Fed, Rupiah Menguat Ke Level Rp 15.604

Di Bangkalan terdapat pembudidaya rumput laut jenis cottoni, namun produksinya sustainable karena masalah penjualan.

Perusahaannya hadir untuk menjamin proses penyerapan hasil produksi rumput laut jenis cottoni milik pembudidaya.

”Maka, nanti kami yang akan menyediakan bibitnya karena harus memiliki standar tertentu sesuai dengan keinginan dari pembeli,” ungkapnya. 

Perusahaannya juga akan melakukan pendampingan terhadap pembudidaya di Bangkalan. Sementara penyerapan hasil produksi akan dilakukan melalui BUMDes.

”Agar BUMDes bisa lebih mandiri,” imbuhnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.