Dark/Light Mode

Khofifah Indar Parawansa Di Ngegas RM

Mau Jadi Menteri Bu? Saya Di Jatim Saja...

Jumat, 23 Februari 2024 08:00 WIB
Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional TKN Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa saat menjadi narasumber di Podcast Ngegas Rakyat Merdeka, Kamis 22/2/2024. (Foto: Fitri/RM.id)
Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional TKN Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa saat menjadi narasumber di Podcast Ngegas Rakyat Merdeka, Kamis 22/2/2024. (Foto: Fitri/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Khofifah Indar Parawansa berharap elite politik di level nasional segera menurunkan tensi politik. Khofifah khawatir, panasnya politik di tingkat pusat bisa berimbas ke daerah. Padahal, dalam beberapa bulan ke depan, seluruh wilayah di Indonesia akan menggelar Pilkada serentak.

“Kita tidak ingin bangsa ini terbelah. Memang, pesta demokrasi kita terlalu singkat. Tak lama Pilpres selesai, ada Pilkada serentak. Sehingga butuh rekonsiliasi untuk menyejukkan semua elemen masyarakat,” ujar Khofifah saat menjadi narasumber di Podcast Ngegas yang dipandu dua wartawan Rakyat Merdeka: Ujang Sunda dan Siswanto, Kamis (22/2/2024).

Mantan Gubernur Jawa Timur ini menilai, siapapun yang memenangkan kontestasi, persatuan dan kesatuan harus tetap terjaga. Masyarakat harus hidup dalam kedamaian, tanpa terkotak-kotakan.

Baca juga : KPU Ngotot Sirekap Lebih Baik

“Aman, damai, kondusif. Kalau di Jawa Timur, saya tambahkan guyub, rukun. Semua sudah berikhtiar. Ada yang wis wayahe (sudah saatnya). Wis wayahe itu dulu menjadi tagline saya,” tutur Khofifah.

Sebagai mantan orang nomor 1 di Jatim, Khofifah mengaku sudah mempraktekkannya begitu selesai pencoblosan. Dirinya langsung berkomunikasi dengan berbagai politisi dari kubu lawan.

“Selesai Pilpres, saya bersama-sama Pak Said Abdullah dari PDIP, Wakil Ketua DPRD dari PKB. Saya tidak ingin silaturahmi terputus karena Pilpres,” beber Ketua Umum PP Muslimat NU ini.

Baca juga : Banyak MBR Tidak Terdaftar Di DTKS

Khofifah berharap, apapun hasilnya, semua pihak menghormati proses hukum. Baik KPU, DKPP, dan Bawaslu menjadi bagian yang telah disepakati bersama sebagai sebuah negara demokrasi.

Lagipula, setiap kontestasi ada pemenang. “Berarti kalau ada pemenang, ada yang belum menang. Pak Prabowo kan dulu belum menang. Dulu juga saya begitu,” kata Khofifah.

Terkait kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Timur yang menurut hasil quick count sejumlah lembaga survei mencapai 66 persen, Khofifah menepis kalau itu hanya berkat kerja kerasnya sendiri. Kata dia, banyak faktor yang membuat Prabowo-Gibran bisa unggul jauh dari 2 paslon lainnya: Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Baca juga : Arsenal Vs FC Porto 0-1, The Gunners Digigit Naga

“Mungkin ada Khofifah effect, tapi juga ada Prabowo effect. Semua sudah berikhtiar. Ada yang wis wayae (sudah waktunya). Pak Prabowo ya wis wayae dadi presiden (sudah waktunya jadi presiden),” tutur Khofifah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.