Dark/Light Mode

Hadiri Webinar Nasional IPB

Bambang Bicara Kepemimpinan Trans Global Dorong Investasi Indonesia

Sabtu, 23 Maret 2024 20:41 WIB
Ketua Umum DPP HAE IPB, Bambang Hendroyono jadi pembicara Webinar Nasional Seri I bertema Tata Kelola Kehutanan Menuju Indonesia Emas 2045’  pada Sabtu (23/3)
Ketua Umum DPP HAE IPB, Bambang Hendroyono jadi pembicara Webinar Nasional Seri I bertema Tata Kelola Kehutanan Menuju Indonesia Emas 2045’ pada Sabtu (23/3)

RM.id  Rakyat Merdeka - Himpunan alumni fakultas kehutanan IPB University mengajak Rimbawan Indonesia berkontribusi pemikiran untuk tata kelola kehutanan menuju Indonesia Emas pada tahun 2045.

Pengembangan dan penerapan Undang-undang Cipta Kerja melalui kepemimpinan trans global juga merupakan inovasi dan terobosan kebijakan untuk meningkatkan daya saing investasi Indonesia.

Hal itu dikatakan Bambang Hendroyono, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University (DPP HAE IPB) dalam Webinar Nasional Seri I bertema ‘Tata Kelola Kehutanan Menuju Indonesia Emas 2045’’  pada Sabtu (23/3).

Tak kurang dari 500 orang hadir dalam webinar tersebut. Peserta yang hadir  para rimbawan Indonesia yang berlatar belakang birokrat, pengusaha, akademisi, mahasiswa dan masyarakat pemerhati kehutanan, serta jurnalis-jurnalis lingkungan. 

Baca juga : Hipmi Berharap Prabowo-Gibran Bisa Penuhi Kebutuhan Pengusaha Muda Indonesia

Dalam webinar nasional itu, Bambang memaparkan arah pembangunan kehutanan dan lingkungan hidup Indonesia ke depan harus terintegrasi landscape-seascape, yang menjamin proses, fungsi dan produktivitas lingkungan hidup  juga menjamin keselamatan, mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.

“Wilayah ekoregion daratan dan wilayah ekoregion laut  merupakan sistem ekologi yang memiliki interkoneksi satu sama lain. Oleh karena itu, pembangunan sumberdaya alam dan LH harus dapat mendayagunakan berbagai instrumen LHK dalam mengendalikan berbagai kebijakan, rencana, program dan kegiatan terintegrasi untuk mewujudkan keberlanjutan landscape and seascape,” jelas Bambang di acara webinar nasional dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawan ke-41 dan menyambut Hari Pulang Kampus ke-19 tahun.

Selain itu, Bambang juga menyampaikan setidaknya ada tiga fungsi utama yang harus dipenuhi dalam pengelolaan kawasan hutan, dan fungsi  itu mencakup fungsi lingkungan, sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. 

Dalam upaya pengelolaan hutan secara berkelanjutan, telah dilakukan transformasi kebijakan pengelolaan hutan dari Timber Management menjadi Forest Landscape Management atau pengelolaan hutan berbasis bentang lahan.

Baca juga : Bamsoet Gelar Turnamen Robotik Indonesia 2024 Piala Ketua MPR

“Dengan adanya perubahan paradigma pengelolaan hutan, memberi banyak ruang untuk mensinergikan tiga fungsi utama hutan tersebut. Diharapkan nilai optimal kawasan hutan dan sumber daya hutan dapat tercapai dengan tetap mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial dan ekologi dalam satu kesatuan bentang lahan,” tegas Bambang.

Kemudian, Bambang yang juga menjabat Sekretaris Jenderal KLHK kembali menegaskan, bahwa pengembangan dan penerapan Undang-undang Cipta Kerja berikut aturan turunannya yang dikuatkan dengan kepemimpinan trans global merupakan inovasi dan terobosan kebijakan untuk meningkatkan daya saing investasi Indonesia dengan tetap memperkuat integrated landscape-seascape management untuk mewujudkan keberlanjutan.

Untuk itu, Bambang menekankan, betapa krusialnya strategi implementasi yang dilakukan oleh institusi yang diberikan kewenangan melaksanakan. 

Menurutnya, salah satu pendekatan yang bisa dipertimbangkan adalah pengelolaan hutan berbasis tapak (Resort Based Management/RBM) oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) sebagai vektor pembangunan kehutanan di tingkat tapak.

Baca juga : IPA Convex 2024, Dukung Peningkatan Investasi Migas Indonesia

Bambang menjelaskan, RBM merupakan sistem pengelolaan kawasan yang menjadikan resor sebagai unit pengelolaan terkecil dan ujung tombak pengelolaan di tingkat lapangan. Tujuannya, agar kawasan terkuasai, permasalahan terselesaikan, target pengelolaan tercapai, efektivitas pengelolaan meningkat, data terdokumentasi dengan lengkap dan terintegrasi serta hubungan dengan masyarakat dan para pihak terjalin dengan baik.

“Dengan semangat jiwa korsa rimbawan, saya mengajak kita semua untuk terus semangat, optimis, inovatif, bangun opini dan citra positif masyarakat umum tentang Rimbawan, dan paling penting ikut berkontribusi menghasilkan pikiran-pikiran cemerlang terkait keberadaan hutan dalam fungsi dan perannya sebagai suatu sistem penyangga kehidupan dan mendukung perekonomian bangsa,” pungkasnya.

Webinar nasional digelar oleh DPP HAE IPB sebagai medium menghimpun harapan dan pandangan akan pengelolaan hutan berkelanjutan yang selanjutnya akan “dijahit” dalam sebuah prakarsa pemikiran alumni sebagai referensi bagi para pengambil kebijakan dalam menyusun strategi pembangunan kehutanan untuk keadilan pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.