Dark/Light Mode

Menko Airlangga Dan PM Anwar Ibrahim Dorong ASEAN-GCC Jadi Kekuatan Ekonomi Baru

Senin, 29 April 2024 09:12 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di acara World Economic Forum (WEF). (Foto: Ist)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di acara World Economic Forum (WEF). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mendorong ASEAN-Gulf Cooperation Countries (GCC) jadi kekuatan ekonomi baru.

Hal tersebut dikatakan keduanya pada acara World Economic Forum (WEF) yang membahas ASEAN-Gulf Cooperation Countries (GCC) di Riyadh, Senin (29/4/2024). Dalam dialog tersebut, juga turut hadir berbagai menteri dari negara ASEAN dan GCC lainnya.

Dalam diskusi itu membahas bagaimana kedua kawasan ini dapat “naik tingkat” dalam kerja sama antar regional dan menyongsong pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian global.

Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam sambutannya menyebutkan dialog ini sangat penting sebagai momentum penguatan kerja sama ASEAN dan GCC terutama di segi perdagangan dan investasi. Terlebih, Indonesia, Malaysia, dan Laos merupakan “Troika” dari Keketuaan ASEAN tahun ini.

Baca juga : Setelah Putusan MK, Asrorun Niam Dorong Pemuda Jadi Agen Pemersatu

Troika sendiri merupakan konsep penggiliran keketuaan suatu acara untuk menjamin ketersambungan dan keberlanjutan isu yang dibahas. Pada tahun 2023 lalu, Keketuaan ASEAN dipegang oleh Indonesia dan mengangkat tema “Epicentrum of Growth”.

Selanjutnya pada tahun 2024 ini, Keketuaan ASEAN dipegang oleh Laos, sekaligus bertepatan dengan momen KTT ASEAN-GCC berikutnya. Sedangkan pada 2025, Keketuaan ASEAN akan dipegang oleh Malaysia.

Oleh karena itu, kerja sama antar kawasan ini sangat penting, terutama berkaitan dengan agenda domestik mencapai Indonesia Emas di 2045 di tengah perlambatan ekonomi global dan eskalasi tensi di geopolitik saat ini.

Untuk memperkuat Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang sebelumnya telah dijalin ASEAN bersama beberapa negara mitra, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan untuk memperluas mitra kerja sama RCEP dengan negara-negara di GCC.

Baca juga : Ini Yang Dibicarakan Prabowo Saat Dijamu PM Anwar Ibrahim Di Putra Jaya

“ASEAN mempunyai trade bloc yang besar yaitu RCEP, yaitu ASEAN + 6 negara. Jika ditambahkan dengan trade bloc GCC, maka ini akan menjadi mega trade bloc terbesar di dunia. Trade bloc ini dapat memfasilitasi potensi kerja sama di sektor perdagangan, investasi, digital ekonomi, keuangan syariah, UMKM, dan pertukaran pemuda,” tambah Airlangga.

Airlangga juga menggarisbawahi ASEAN-GCC Framework berikutnya yang implementasinya harus lebih jelas dan konkret. Penjajakan kerja sama Free Trade Agreement perlu dimulai dengan negara-negara GCC, sedangkan yang sudah ada perlu diperkuat dan diperluas.

Kerja sama ini tentu akan menjadi peluang investasi dan perdagangan baru yang akan memperkuat ekonomi kedua kawasan. Sektor pertanian, energi, pariwisata merupakan sektor esensial, mengingat kedua kawasan ini memiliki keunikan sendiri, termasuk potensi kerja sama di bidang transisi energi, carbon storage, pendidikan, budaya, dan industri produk halal.

Kata Airlangga, kerja sama ini juga akan berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan dan energi, sekaligus memberikan sinyal ke dunia bahwa ASEAN–GCC merupakan suatu kekuatan ekonomi baru di dunia.

Baca juga : Peran Penting Perusahaan Transportasi Dorong Kemajuan Ekonomi Indonesia

Sebelumnya, Airlangga juga bergabung sebagai panelis pada sesi Labour Markets for the Next Generation bersama para pemimpin dunia lainnya di WEF Special Meeting on Global Collaboration, Growth and Energy for Development.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.