Dark/Light Mode

Airlangga Di Kuliah Tamu LSE: Indonesia On Track Menuju Visi Emas 2045

Kamis, 2 Mei 2024 08:08 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan kuliah tamu di LSE London, Inggris, 29 April 2024. (Foto Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan kuliah tamu di LSE London, Inggris, 29 April 2024. (Foto Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, Indonesia saat ini berada pada jalur yang tepat untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Hal tersebut disampaikan Airlangga saat menyampaikan kuliah tamu di London School of Economics and Political Science (LSE), London, Senin (29/4/2024). 

Dalam paparannya, Menko Airlangga menguraikan empat pilar utama yang menjadi fokus pemerintah untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Melalui visi ini, pemerintah ingin mengubah Indonesia menjadi negara maju dengan status sebagai negara berpenghasilan tinggi.

Empat pilar itu adalah pembangunan manusia, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan. Menko Airlangga menekankan pentingnya pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan sebagai kunci utama.

“Indonesia memiliki kekuatan yang harus dimanfaatkan dengan baik. Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, Indonesia memiliki peluang bonus demografi yang wajib dimanfaatkan," kata Airlangga dalam keterangan tertulis dikutip Rabu (2/5/2024).

Lebih jauh, Menko Airlangga berbicara tentang ketangguhan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global yang telah dialami, seperti pandemi COVID-19, ketegangan geopolitik, tekanan keuangan, fragmentasi perdagangan, dan perubahan iklim.

Baca juga : Bersama Lawan Stunting Sebagai Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

 “Dasar-dasar ekonomi Indonesia adalah solid dan sehat. Ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen selama delapan kuartal terakhir berturut-turut,” lanjutnya.

Menko Airlangga menekankan, selain stabilitas ekonomi, Indonesia juga memiliki keunggulan dalam stabilitas politik. Terbukti dengan keberhasilan penyelenggaraan Pemilu 2024 yang baru saja dilaksanakan.

Kata dia, pemerintah mendatang akan terus mengusung visi yang sama, dengan fokus untuk mengembangkan ekonomi menjadi maju dalam dua dekade ke depan. Pemerintah berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan target pertumbuhan tahunan sebesar 6-7 persen. Untuk mencapai target tersebut, investasi diperkirakan harus tumbuh sebesar 6,8 persen per tahun.

Airlangga menguraikan strategi komprehensif dan adaptif yang mencakup lima pilar utama: sains dan teknologi, inovasi, dan produktivitas ekonomi; implementasi ekonomi hijau; transformasi digital; integrasi ekonomi domestik dan global; serta pengembangan area perkotaan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Airlangga Hartarto, menjelaskan pemerintah juga fokus pada perbaikan peraturan dan kemudahan melakukan bisnis sebagai langkah strategis untuk menarik lebih banyak investasi domestik dan internasional. Ini termasuk penegakan Undang-Undang Cipta Kerja, implementasi pendekatan berbasis risiko dalam sistem OSS (Online Single Submission), dan pemberian insentif fiskal. Di samping itu, Indonesia juga terus memperkuat posisinya sebagai pemain global yang signifikan.

Baca juga : Selangkah Lagi, Timnas Indonesia Menuju Olimpiade Paris 2024

 “Melalui kepemimpinan di forum internasional seperti G20, ASEAN, dan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), serta proses keanggotaan di OECD, kita berupaya meningkatkan pembuatan kebijakan dan peraturan yang lebih baik," paparnya. 

Pada kuliah tamu yang dihadiri 100 mahasiswa ini, Airlangga menyampaikan upaya Pemerintah dalam memobilisasi dan memaksimalkan tiga mesin ekonomi untuk mempercepat pertumbuhan. 

Kata dia, pemerintah saat ini fokus pada pembaruan mesin perekonomian konvensional untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas domestik. Revitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan stabilitas makroekonomi melalui peningkatan investasi, ekspor, dan daya saing global. 

Lebih lanjut, Ketum Partai Golkar ini menambahkan Indonesia juga sedang mengembangkan mesin ekonomi baru yang akan berperan sebagai akselerator pertumbuhan masa depan. 

Ini termasuk pemanfaatan teknologi digital dan kecerdasan buatan, pengembangan industri semikonduktor, serta ekonomi hijau dan energi terbarukan. Sebagai bagian dari ketahanan sosial, pemerintah juga memperkuat mesin ketahanan sosial yang bertujuan melindungi kelompok masyarakat miskin dan rentan. Inisiatif ini diharapkan membantu kelompok tersebut bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi.

Baca juga : Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Pemuda Ansor Menuju Indonesia Emas 2045

Dalam kuliah tamu itu, Airlangga juga mengajak para pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Inggris untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kontribusi nyata terhadap perekonomian Indonesia. Menariknya, sektor kendaraan listrik menjadi salah satu fokus utama, di mana pemerintah berkomitmen mempercepat adopsi kendaraan listrik sesuai dengan strategi penurunan mineral kritis.

Di sektor otomotif, Indonesia kini mulai berkembang menjadi pusat produksi kendaraan listrik global dengan kehadiran beberapa produsen besar seperti Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, SGMW Motor Indonesia, BYD Motor, dan Chery Indonesia. 

Selain itu, produsen baru seperti Neta, Vinfast, Citroen, dan MG Motors dijadwalkan akan bergabung pada tahun 2024. Selama tahun 2023, total penjualan kendaraan listrik di Indonesia mencapai 17.147 unit, tumbuh 66 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.