Dark/Light Mode

Gus Halim: Desa Cerdas Jadi Mesin Utama Percepatan Pembangunan Desa

Minggu, 12 Mei 2024 13:03 WIB
Foto: Kemendes PDTT
Foto: Kemendes PDTT

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampaikan, Program Desa Cerdas merupakan mesin utama percepatan pembangunan desa yang ditargetkan tercapai pada lima tahun mendatang.

Program Desa Cerdas difokuskan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas hidup di desa-desa melalui pemanfaatan teknologi dan sumber daya yang tersedia secara optimal.

"Desa cerdas menjadi mesin utama mencapai masyarakat desa yang adil dan makmur di lima tahun ke depan. Sebanyak 47.254 desa mempraktekkan Desa Cerdas," kata menteri yang akrab disapa Gus Halim itu, dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Kader Digital, di Jakarta Barat, Sabtu malan (11/5/2024).

Lebih lanjut, Gus Halim menambahkan Program Desa Cerdas akan mendukung keberlangsungan rencana strategis desa, serta layanan desa yang prima, agar mudah diakses seluruh warga melalui jaringan atau website resmi desa.

"Bentuknya website desa, pengolahan data mikro desa, persuratan desa online, aplikasi pemantau banjir, pemantau pencurian, ojek desa online, dagang online desa, dan sebagainya," lanjut Profesor Kehormatan UNESA itu.

Baca juga : Timteng Memanas, Sri Mul Pastikan Sistem Keuangan RI Aman

Gus Halim juga menerangkan, desa cerdas juga dapat memberikan informasi detail mengenai kesejahteraan, ekonomi, kondisi fisik rumah, serta data lahan pertanian dan infrastruktur di Desa dan berbagai data konkret lainnya.

Dalam data desa tersaji data yang tepat dan akurat. Di antaranya mengenai potensi sumber daya di desa, seperti lahan perkebunan, serta potensi kandungan mineral, yang di dalamnya sebagai kunci dalam pengambilan kebijakan pada desa cerdas.

"Data desa tersedia secara detail, dan diperbarui terus menerus. Data by name by address warga, keluarga, dan lingkungan," papar Doktor Kehormatan UNY ini.

Gus Halim berharap, Bimtek kali ini dapat membekali kader digital dengan pengetahuan yang cukup tentang digitalisasi desa.

Dengan begitu, bisa bermanfaat dalam mendorong pembangunan desa yang lebih berkualitas, efektif dan efisien.

Baca juga : Aset Kripto Jadi Andalan Pengembangan Ekonomi Digital

"Capaian 40 tahun sebelumnya, kini dapat dipercepat hingga 10 tahun, dengan teknologi informasi," pungkas mantan Ketua DPRD Jawa Timur tersebut.

Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPI Kemendes PDDT) Ivanovich Agusta menyampaikan bahwa bimtek kader digital desa fase ketiga itu diikuti oleh total 1.660 peserta.

Pada gelombang pertama kali ini, sebanyak 990 peserta yang berasal dari 24 provinsi dan 52 kabupaten yang merupakan lokus desa cerdas.

Di antaranya, Provinsi Aceh, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

Ivan bilang, metode pembimbingan yang digunakan dalam bimtek tersebut mencakup pendalaman modul, penugasan kelompok, pembelajaran mandiri, dan presentasi hasil penugasan. Lalu, ada pula pre-test dan post-test untuk seluruh peserta.

Baca juga : Kemendes PDTT Gelar CSR & PDB Awards 2024

"Adapun materi yang disampaikan meliputi citra diri kader digital, konsep desa cerdas, pembangunan desa cerdas, pilar desa cerdas, desain berbasis pengguna untuk memastikan partisipasi dalam masyarakat di desa cerdas, serta komunitas digital," katanya.

Ivan menambahkan, gelombang kedua bimtek kader digital desa fase ketiga itu akan dilakukan pada 29 Mei.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.