Dark/Light Mode

Bicara Olahraga, Pemuda dan Tata Kelola dengan Menpora (2)

Mas Nadiem, Bisa Saya Menghadap...

Sabtu, 16 November 2019 07:47 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. (Foto: Ng. Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. (Foto: Ng. Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Urusan olahraga dan kepemudaan ternyata tak hanya ada di Kemenpora, tapi tersebar di beberapa kementerian lain. Ada di Kemendikbud, ada di Kementerian PDT, ada di Kemendagri, dan lain-lain. Karena itu, Menpora Zainudin Amali rela sowan ke sana, sowan ke situ, agar urusan ini terkelola dengan baik. Politisi senior Golkar yang sudah lama makan asam garam perpolitikan Tanah Air ini tidak gengsi menghadap ke para menteri lain, termasuk ke menteri yang lebih muda. Salah satunya ke Mendikbud, Nadiem Makarim.

Setelah dilantik menjadi Menpora, Amali langsung berkeliling dan menemui banyak pihak. Tujuannya, untuk memajukan dunia olahraga Indonesia. Mulai dari menemui para pengurus induk organisasi cabang olahraga sampai para menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Menurut dia, untuk meningkatkan prestasi olahraga, tak bisa dikerjakan sendiri. Mesti ada kerjasama dengan pihak lain. Ia hilangkan ego dan gengsi untuk mencapai tujuan itu.

Baca juga : Jangan Sampai Hattrick...

Satu persatu menteri yang berkaitan dengan olahraga ia hubungi dan datangi. Seperti Mendikbud, Nadiem Makarim; Mendagri, Tito Karnavian; Menteri Desa dan PDTT, Ha lim Iskandar; Menteri Pariwisata, Whisnutama Kusubandio; dan Menteri BUMN, Erick Thohir.

Kepada Nadiem, Amali mengaku langsung meminta izin untuk bertemu. “Saya bilang, ‘Mas Nadiem, bisa saya menghadap’,” cerita mantan Ketua Komisi II DPR ini, saat berbincang dengan tim Rakyat Merdeka, di kantornya, Selasa lalu.

Amali tak merasa rendah diri. Dia yakin, wibawa Kemenpora tidak akan terganggu cuma karena dia menghadap menteri yang lebih muda. “Apakah status Menpora saya hilang? Tidak. (Wibawa) Kementerian saya hilang? Tidak,” ucapnya.

Baca juga : Menperin: Kita Perluas Pasar Ekspor

Menurut dia, untuk bersinergi memang harus menghilangkan ego dan gengsi. Selama ini, satu hal yang membuat susah berkembang adalah tingginya ego sektoral antar kementerian. Maka, hal itu harus dihilangkan. “Alhamdulilah, semua menteri merespons positif ke Kemenpora,” ungkapnya.

Kepada Nadiem, Amali mengaku ingin menghidupkan kembali sekolah sepak bola atau pusat pendidikan olahraga. Dia beranggapan, atlet harus dibina sejak dini. Ia lalu mengungkap bagaimana lahirnya, Lalu Muhammad Zohri, sprinter Indonesia yang lahir dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) NTB. Ada juga Egy Maulana Vikri, pemain timnas sepak bola U-19 yang lahir dari SSB Ragunan. “Mereka itu tidak muncul tiba-tiba,” ungkapnya.

Sedangkan ke Menteri Desa dan PDTT, Amali mengajak berkolaborasi dalam program satu desa, satu lapangan bola. Ide itu direspons positif oleh Halim. Ke Menteri Pariwisata, Amali membicarakan pagelaran MotoGP di Mandalika pada 2021. Pagelaran ini tak hanya sebatas olahraga, tapi juga berkaitan dengan pariwisata. Setelah itu, ada juga kejuaraan basket di 2023. “Bersama Wishnutama, kita duduk dan bicara bagaimana balapan MotoGP di Mandalika itu benar-benar terlaksana,” ungkapnya.

Baca juga : Bahas Pemindahan Ibu Kota Dengan Jokowi, Suharso Jadi Kepala Bappenas?

Dengan Mendagri, Amali berbicara pengelolaan stadion di daerah. Menurut dia, pengelolaan stadion atau sport center masih tergantung APBD. Bagaimana caranya ada model pengelolaan sport center yang berkelanjutan. Jangan sampai kepala daerahnya ganti, sport center yang sudah dibangun malah terbengkalai. “Sudah ada beberapa contohnya. Ternyata pengelolaan sport center ini tergantung selera pimpinan daerah. Karena itu, penting kerja sama dengan Mendagri,” ujarnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.