Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ganjar Berkomitmen Bangun Industri Digital Untuk Indonesia Emas
- Wujudkan Visi Indonesia Emas, Airlangga: Indonesia Butuh 9 Juta Talent Digital
- Hari Ini Terima KTA, Kaesang: PSI Bagus, Isinya Anak Muda Berintegritas
- PLN Indonesia Power Raih 2 Penghargaan ASIAN Technology Excellence Awards
- MedcoEnergi Raih 4 Penghargaan dari SKK Migas di Ajang ICIUOG 2023

RM.id Rakyat Merdeka - 100 Kepala Keluarga (KK) atau 296 jiwa masyarakat dari Jawa Timur, diberangkatkan ke permukiman transmigrasi di Lokasi Tanjung Buka SP. 10, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Pelepasan itu dipimpin oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak di Gedung Negara Grahadi pada Rabu (27/11).
"Kemendes akan tetap memantau bersama Pemprov. Rencananya Desember ini, saya akan ke Bulungan Kalimantan Utara, untuk meninjau SP-SP yang sudah eksis dan akan menyerahkan 6.000 sertipikat hak milik. Jadi semua daerah transmigrasi, sertipikat yang sudah jadi kami serahkan sehingga legalitas kepemilikan lahan tidak bisa diganggu gugat," ujarnya.
Lebih lanjut, Halim menjelaskan, para calon transmigran ini akan mendapat fasilitas yang diterima antara lain lahan 2 hektar, rumah, alat pertanian, jatah hidup, bekal benih dan genset.
Baca juga : Indonesia Kutuk Serangan Israel di Jalur Gaza
"Kami berharap dengan distribusi penduduk, kemudian lahan yang lebih luas lagi, meningkatkan kesejahteraan mereka dan otomatis nilai agregatnya akan menjadi kesejahteraan Indonesia secara keseluruhan. Selamat jalan semoga sukses dan semoga punya masa depan yang cerah di lahan transmigran," ujarnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan, pelepasan transmigran Jawa Timur, ini hingga tahun ke 5 sudah ada 900 KK dengan dana Rp 40 miliar yang digunakan untuk rumah pembangunan transmigrasi dan sarana air bersih.
"Kami berharap keberangkatan para transmigran ini memperoleh perbaikan. Mungkin nanti kita akan silaturahmi ke sana (Bulungan)," imbuhnya.
Direktur Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi R Hari Pramudiono mengatakan, bahwa pelepasan transmigrasi ini hasil kerja sama antar daerah yakni daerah pengirim dengan daerah tujuan.
Baca juga : Menko Luhut: Investasi Jangan Lihat China Atau Amerika
Dirinya berharap para transmigran mendapat kesejahteraan lebih baik dan Kemendes PDTT akan terus melakukan evaluasi, monitoring, pengendalian dan sinergi dengan pemerintah daerah.
"Ini kerja sama antar daerah dan pusat. Untuk saat ini, provinsi Jatim dan Kaltara, dari 100 KK akan ditambah lagi 80 KK di luar APBN. Ke depannya, tahun 2020 Kemendes menargetkan 1.300 KK yang akan mengikuti program transmigrasi di luar kemitraan," ungkapnya.
Keberhasilan program transmigrasi ditentukan oleh dua faktor penentu yaitu kualitas permukiman dan kualitas transmigran yang merupakan dua sisi yang tidak terpisahkan.
Kualitas permukiman transmigrasi dinilai dari terpenuhinya kriteria Clear and Clean (CC), layak huni, layak usaha dan layak berkembang (3L) yang mampu memberikan tempat tinggal, aset, dan kesempatan berusaha untuk transmigran dan masyarakat sekitar sekaligus menjamin kepastian hak-hak kepemilikan tanah secara sah dan berkelanjutan.
Baca juga : Menhub Minta Maskapai Buka Penerbangan Ke Bali Baru
Sedangkan kualitas transmigran terpenuhi jika memenuhi aspek kompetensi, mental dan daya juang kuat dalam menghadapi tantangan. [DIR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya