Dark/Light Mode

RI Harus Jadi Pionir Dalam Implementasi Paris Agreement

Kamis, 5 Desember 2019 05:50 WIB
Paviliun Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim ke-25 di Chile Madrid.
Paviliun Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim ke-25 di Chile Madrid.

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia harus menjadi pionir dalam implementasi Paris Agreement di tahun 2020. Hal itu ditekankan Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar saat membuka Paviliun Indonesia di Konferensi perubahan iklim ke-25 di Madrid, Spanyol, kemarin. 

“Sebagai salah satu pionir negara berkembang dalam menghadapi perubahan iklim, Indonesia berkomitmen untuk mereduksi emisi sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan hingga 41persen dengan bantuan internasional pada 2030. Berbagai pengalaman Indonesia sejak dilaksanakannya COP-13 di Bali, pada 2007 merupakan modalitas penting bagi implementasi Kesepakatan Paris di Indonesia,” kata Muhaimin. 

Dikatakan Imin, sapaan akrab Muhaimin, COP25 yang sedang berlangsung saat ini, ditujukan untuk menyepakati dan menetapkan langkah-langkah penting PBB dalam menghadapi perubahan iklim. 

Baca juga : 2020, Implementasi Paris Agreement Perlu Dukungan DPR

Salah satu agenda utamanya, menindaklajuti kesepakatan COP 24 Katowice, Polandia, tentang pedoman implementasi Kesepakatan Paris.“Negosiasi ini penting bagi Indonesia dalam mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia,” ujarnya. 

Dalam menghadapi tantangan implementasi Paris agreement, Imin mengajak semua pihak saling mendukung. Baik antar negara maju, antarnegara berkembang, maupun kemitraan antara negara maju dan negara berkembang. Menurutnya, political will seluruh negara pihak menjadi sangat penting. 

Karena itu, Imin menyatakan komitmennya baik sebagai Wakil Ketua DPR, maupun sebagai pimpinan partai politik untuk membumikan Politik Hijau Indonesia. 

Baca juga : Indonesia Harus Jadi Kekuatan Besar Dalam Berdiplomasi Iklim

“Kita akan melakukan penga rusutamaan isu perubahan iklim dan kelestarian lingkungan pada partai politik dan lembaga legislatif. Baik tingkat nasional, Asia Pasifik maupun skala internasional dengan memperkuat kemitraan politik dalam mendukung Aksi Iklim, sebagaimana tema sentral COP 25, yaitu Time for Action,”tegasnya. 

Sebagai bagian dari refleksi pengendalian perubahan iklim nasional, Imin mengajak semua komponen bangsa untuk menyamakan persepsi, mengambil langkah kolektif untuk ber gerak bersama-sama, sebagai aksi Iklim kita semua. 

Ia menjelaskan, Paviliun Indonesia merupakan salah satu pengejawantahan aksi bersama yang menjadi sarana membuktikan pada dunia tentang kolektivitas dalam menangani perubahan iklim. 

Baca juga : Jatim Jadi Provinsi Terbaik Di Program Inovasi Desa

Paviliun Indonesia, yang selalu tampil elegan, merupakan bentuk upaya global yang tak kalah pentingnya dari beragam negosiasi yang dilaksanakan Indonesia di berbagi forum internasional. 

Sementara Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong menambahkan, Paviliun ini merupakan salah satu bentuk kesiapan Indonesia dalam diplomasi penanggulangan perubahan iklim pada Konferensi Perubahan Iklim ke 25 di Madrid, Spanyol. 

Alue juga menekankan, pelaksanaan COP25 ini juga merupakan bentuk kesiapann Indonesia dalam implementasi Paris Agreement pada 1 Januari 2020. [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.