Dark/Light Mode

Sinergi 34 BUMN Terangi 100 Ribuan Rumah Di Jabar

Jumat, 18 Januari 2019 20:29 WIB
Presiden Jokowi di sela acara pemberian sertifikat sambungan listrik gratis kepada 30.937 rumah tangga tidak mampu di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1). (Foto: Kementerian BUMN)
Presiden Jokowi di sela acara pemberian sertifikat sambungan listrik gratis kepada 30.937 rumah tangga tidak mampu di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1). (Foto: Kementerian BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyambungkan listrik gratis ke 100.970 rumah tangga tidak mampu di Jawa Barat, melalui sinergi 34 BUMN. Hal ini ditandai dengan pemberian sertifikat sambungan listrik gratis kepada 30.937 rumah tangga tidak mampu di Kabupaten Garut, yang secara langsung diberikan Presiden Joko Widodo dan disaksikan  Menteri BUMN, Rini M Soemarno, Jajaran Direksi BUMN, serta Pejabat pemerintahan setempat.

Program sambung listrik gratis ini sebelumnya telah dilakukan di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi.

Menteri BUMN Rini M Soemarno menjelaskan, program sambung listrik gratis dilakukan agar masyarakat yang tidak mampu bisa menikmati listrik, sehingga menggenjot perekonomian di Jawa Barat. 

Program ini merupakan bentuk kepedulian BUMN, yang dalam menjalankan usaha tidak hanya mencetak keuntungan, tetapi juga memberikan kepedulian bagi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. 

“Terima kasih saya ucapkan kepada 34 BUMN yang sudah terlibat, sehingga target penyambungan listrik bagi 100.970 rumah tangga di Jawa Barat bisa tercapai. Ini merupakan bentuk nyata kepedulian kita bersama,  bagi terwujudnya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat,” ungkap Rini, dalam keterangan resminya, Jumat (18/1).

Baca juga : Berat, Peluang Jadi Tuan Rumah Olimpiade

34 BUMN yang terlibat dalam program ini adalah PLN, Bulog, Jamkrindo, Pegadaian, Semen Indonesia, Dahana, Perhutani, BRI, Pindad, Telkom & Telkomsel, BNI, Airnav, Askrindo, Waskita Karya, PTPN III Holding (PTPN VIII), Jasa Marga, Jasa Raharja, Jasindo, Biofarma, KAI, Hutama Karya, Telkomsel, Pertamina, Mandiri, Angkasa Pura 2, Pelindo 2, BTN, PIHC, WIKA, PP, PGN, Antam, Taspen, ASDP, dan POS.

Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), terdapat 235.756 masyarakat tidak mampu di Jawa Barat, yang belum tersambung/ menikmati listrik PLN secara langsung.

Sebagian masyarakat tidak mampu tersebut telah menikmati listrik, namun dengan cara levering atau menyambung dari tetangga dengan membayar iuran listrik  sekitar Rp 40.000 - 50.000 per bulan (hanya untuk penggunaan bola lampu, red).

Sedangkan masyarakat yang mendapatkan listrik dari PLN, hanya membayar sekitar Rp 30.000 per bulan, yang dapat digunakan untuk lampu, televisi, penanak nasi, dan alat elektronik lainnya. 

Presiden Jokowi menyalakan listrik di rumah salah satu warga di Kampung Pasirkolot, Cibatu Garut, Jawa Barat, Jumat (18/1). (Foto: Kementerian BUMN)

Selain penyambungan listrik secara gratis, PLN dan Asosiasi Instalatir memberikan keringanan biaya penyambungan dan pemasangan instalasi sebesar 50 persen. Tahap awal program penyambungan listrik ini, dilaksanakan di 8 Kabupaten/Kota dengan sasaran 130.248 KK. Antara lain Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi.

Baca juga : Ditangkap, 3 Tersangka Pungli Pengurusan Jenazah Tsunami Banten

Selanjutnya, program penyambungan listrik gratis bagi rumah tangga tidak mampu akan dilakukan di kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Jawa Barat.

Reaktivasi Jalur Kereta

Selain melakukan penyambungan listrik secara gratis, Presiden dan rombongan juga melakukan kunjungan ke lokasi reaktivasi jalur kereta api di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Jawa Barat, Jumat (18/1).

Dalam kesempatan ini, Presiden Joko Widodo meninjau langsung jalur kereta api yang melintasi Stasiun Cibatu-St Garut-St Cikanjang sepanjang 47,5 km, yang selama ini tidak berfungsi dan akan diaktifkan kembali (reaktivasi).

PT Kereta Api Indonesia mencatat, jalur Cibatu- St Cikanjang ditutup pada tahun 1982. Sedangkan jalur St Cibatu- St Garut, ditutup pada tahun 1983. Selama tidak beroperasi, kedua jalur ini dimanfaatkan warga sebagai jalan setempat, hingga pendirian bangunan.

Baca juga : Rini: Semua Sudah Nyambung

Reaktivasi ini diharapkan akan mengurangi tingkat kemacetan kota, memberikan solusi bagi transportasi yang efisien dan terjangkau, serta menjadi trigger pengembangan area di sekitar stasiun dan jalur kereta.

Selain itu, reaktivasi juga akan mempermudah akses wisatawan ke Kabupaten Garut, memudahkan angkutan penumpang, barang, dan distribusi komoditas unggulan masyarakat setempat, serta mendorong perkembangan industri lokal. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.