Dark/Light Mode

4 Hari Lagi Tampung Pasien Corona

Menteri Erick Tinjau Kesiapan RSPJ Menjadi RS Rujukan Covid-19

Senin, 6 April 2020 17:12 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau RSPJ yang merupakan RS rujukan Covid-19 di Jakarta, Senin (6/4). (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau RSPJ yang merupakan RS rujukan Covid-19 di Jakarta, Senin (6/4). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Selain itu, Pertamina juga menyediakan sekitar 800 tenaga medis dan tenaga pendukung baik melalui rekrutmen baru, maupun mendayagunakan SDM yang ada di Rumah Sakit Pertamina Jakarta (RSPJ).

"SDM juga sudah kita siapkan hampir 800 lebih tenaga medis dan tenaga pendukung, yang telah diproses melalui rekrutmen. Kami juga mendayagunakan SDM yang ada di RSPJ," jelas Kushartanto.

Pertamina pun telah menyiapkan 52 kamar hotel untuk akomodasi para tenaga medis.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Pertamedika IHC Dr Fathema mengatakan, seluruh ruang kamar di RSPJ akan difungsikan khusus untuk menangani pasien Covid-19.

Baca juga : Ini Upaya Kementan Jaga Keseimbangan Supply and Demand Ayam Ras Saat Wabah Covid-19

Pertamina menyiapkan 65 kamar isolasi dengan Negative Pressure untuk merawat pasien yang positif Covid-19.

"Fasilitas kesehatan yang disiapkan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Hotel Patra Jasa dan RSPJ, mengikuti standar yang ditetapkan WHO," katanya.

Fathema menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan bangunan ruang rawat 90 tempat tidur modular di arena hotel Patra Jasa. Rehabilitasi jug dilakukan untuk ruang tempat tidur setingkat Intensive Care Unit (ICU) dan Non ICU, laboratorium diagnostik, radiologi serta ruang IGD serta fasilitas pendukung lainnya di RSPJ.

"Perbaikan area lantai 2 dan 3 sebanyak 48 ruang di RSPJ meliputi pekerjaan arsitektur, plumbing, gas medis, elektrikal, elektronika dan pengadaan instalasi AHU," terang Fathema.

Baca juga : Alumni UII Bantu Alat Kesehatan ke RS Rujukan Covid-19

RS Pertamina Jaya juga dilengkapi dengan Command Center, yang memungkinkan 65 Rumah Sakit BUMN di seluruh Indonesia bisa saling terkoneksi. Sehingga, bisa diketahui rumah sakit mana yang kekurangan alat, dan juga di mana rumah sakit yang masih tersedia kamar.

Khusus untuk laboratorium, sudah disiapkan alat tes dari Roche yang mampu melakukan tes 1.300 sampel setiap harinya.

"Alat ini akan menganalisa asam nukleat yang diekstraksi dari air liur atau lendir pasien, dan membandingkannya dengan urutan yang ditemukan pada strain virus Corona. Hasilnya, bisa keluar dalam waktu empat jam," papar Fathema.

Berdasarkan teknologi PCR, sistem ini memberikan kinerja yang terbukti dengan otomatisasi penuh, peningkatan efisiensi, waktu penyelesaian yang cepat, dan konektivitas trek lengkap yang divalidasi untuk pengujian molekuler.

Baca juga : Menteri Yasonna Mau Nyenengin 300 Koruptor

"Kami ingin berkontribusi kepada negara. Sesuai arahan Pak Menteri BUMN, kita ubahlah yang namanya RS Pertamina Jaya menjadi RS yang khusus menghadapi Covid-19," lanjut Fathema. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.