Dark/Light Mode

Wiranto : Lihat Track Record-nya, Jangan Asal Pilih

Rabu, 6 Februari 2019 13:21 WIB
Menko Polhukam Wiranto berharap masyarakat cerdas dalam memilih pemimpin. (Foto : istimewa)
Menko Polhukam Wiranto berharap masyarakat cerdas dalam memilih pemimpin. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang pencoblosan Pemilu 2019, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengajak masyarakat Indonesia tidak asal-asalan memilih pemimpin. Pilih pemimpin yang berpengalaman, dan rekam jejaknya bagus.

“Jangan sampai kita asal-asalan memilih pemimpin, harus jelas betul siapa dia, track recordnya bagaimana, apa pengalaman dia, apa yang telah dilakukan untuk meyakinkan bahwa dia sebagai pemimpin yang dapat diandalkan,” kata Wiranto saat memimpin upacara penandatanganan perjanjian kinerja pejabat eslon I Kemko Polhukam, di Jakarta.

Baca juga : Papua Beda Dengan DKI, Aceh Beda Dengan Papua

Mantan Panglima TNI ini menjelaskan, hakekat pemilu bukan hanya memilih pemimpin, tapi bagaimana menentukan lima tahun ke depan nasib bangsa ini melalui memilih pemimpin. Pemimpin itu, kata Wiranto hanya sebagai instrumen atau pelaku untuk mengawal pembangunan nasional selama lima tahun harus baik.

“Jangan sampai kita salah memilih pemimpin. Saya ambil contoh sederhana kalau kita mau pariwisata misalnya ramai- ramai naik bis, mungkinkah kita memilih supir bis yang tidak pengalaman? Tidak mungkin. Mungkinkah kita menggadaikan keselamatan kita kepada supir bis yang tidak jelas track recordnya, jangan-jangan dia hanya supir bemo yang kemudian dia nyupir bis, pasti kacau. Jangan-jangan dia supir angkot tidak pernah megang bis lalu kita serahkan bis, pasti kacau,” jelas Wiranto.

Baca juga : Riko Simanjuntak, Latihan Perdana Di Persija

Menteri dari Partai Hanura ini juga meminta seluruh aparatnya agar tetap netral selama pelaksanaan pemilu. Selaku Aparatur Sipil Negara (ASN), aparatnya tidak boleh berpihak pada calon tertentu. Wiranto meminta aparatnya agar memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa lima tahun sekali ini adalah pesta demokrasi.

Artinya, harus dilaksanakan dengan riang gembira dengan kesadaran bahwa pemilu merupakan kesempatan yang sangat baik untuk rakyat memilih pemimpin yang mengawal negeri ini.

Baca juga : Menteri Ristek Bikin Unit Pembinaan Ideologi Bangsa

Karena itu, kata Wiranto, pemilu bukan ajang untuk saling membenci antara kontestan satu dengan yang lain, cekcok bahkan berkelahi. “Itu sudah salah besar. Saya menginginkan aparat keamanan tegas saja kalau ada pihak-pihak yang mengomporin, memanas- manasi dan mengcreate terjadinya konflik, tangkap saja karena betul- betul akan mengacau pelaksanaan pemilu,” katanya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.