Dark/Light Mode

Hujan-Hujanan Tinjau Panen Bawang Putih di Temanggung, Mentan All Out Bantu Petani

Rabu, 15 April 2020 20:45 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto (payung hitam) dalam kunjungan kerja pemantauan bawang putih di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (15/4). (Foto: Dok. Kementan)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto (payung hitam) dalam kunjungan kerja pemantauan bawang putih di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (15/4). (Foto: Dok. Kementan)

 Sebelumnya 
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto menegaskan, Temanggung memang sangat cocok untuk penanaman bawang putih. Kementan telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar sejak 2017 untuk memastikan petani tetap bisa menanam bawang putih. "Kami ‎terus memberikan bantuan mendorong pengembangan bawang putih nasional. Sudah ribuan hektar dana dari APBN kita alokasikan disini dan hasilnya sekarang sudah mulai banyak panen disini," katanya.

Ada pun hasil panen ini, kata pria yang akrab disapa Anton ini, dipergunakan sebesar-besarnya kembali untuk menjadi benih. "‎Saran saya gunakan siung yang besar-besar untuk dijadikan benih supaya hasilnya besar-besar. Jadi lakukan seleksi,” saran dia.

Baca juga : Jaga Ketahanan Pangan, Desa Panggungharjo Bantul Hadirkan Presentasi Online

Kebutuhan bawang putih dalam negeri sekitar 500 ribu ton per tahun atau 47 ribu-48 ribu ton per bulan. Impor pada 2019 ‎mencapai 465.344 ton. Angka ini turun signifikan dari 2018 sebesar 581.077 ton dan 2017 sebesar 555.976 ton. Temanggung selama ini dikenal sebagai sentra utama bawang putih nasional. Sebanyak 27 persen lebih produksi nasional saat ini berasal dari wilayah ini. Berdasarkan angka sementara BPS, luas panen bawang putih sepanjang 2019 mencapai 3.044 hektar. Produksi diperkirakan 24.098 ton atau setara 27.25 persen dari total produksi nasional 88.437 ton. Sementara harga bawang putih di Temanggung saat ini terbilang sangat murah Rp 8.000 per kilogram.

‎Bupati Temanggung Muhammad Al Khazyd menegaskan, areal pertanaman bawang putih saat ini mencapai 3.000 hektar. Sebagian besar merupakan program kemitraan petani, kerjasama dengan importir melalui program wajib tanam bawang putih dan juga mellaui pembiayaan APBN. "Biasanya bawang putih di petani Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu per kilogram. Tapi sekarang ini Rp 8.000 per kilogram. Itu pun kalau ada yang beli," katanya.

Baca juga : Riza Patria Jadi Wagub DKI, Gerindra Minta All Out Bantu Anies

Karena itu, dia berharap ada penyerapan atau pembelian langsung dari pemerintah terhadap bawang putih petani. Sebab ditakutkan karena desakan ekonomi, petani malah menjual bawang putih miliknya  ke konsumen. "Tentu ini bisa mengancam ketersediaan bibit buat tanam musim depan karena biasanya dibeli oleh importir dan juga dari APBN untuk jadi benih lagi. Sementara kita berkeinginan menambah lagi luasan tanam sekarang yang ada 3.000 hektar," tambah dia. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.