Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mentan Di Forum Agriculture, Anak Muda Harus Terbiasa Dengan Teknologi Dan Digital

Jumat, 1 Mei 2020 15:21 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar seminar Indonesia Agriculture Forum 2020 yang berlangsung melalui video teleconference, Kamis (30/4). Seminar ini digelar dengan tujuan menjadikan pendidikan vokasi sebagai pendidikan berkualitas pada bidang qualified agri creator dan qualified job seeker.

Dalam kesempatan ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengharapkan generasi muda mampu terbiasa dengan sistem digital online dalam melakukan aktivitas kreator di bidang pangan pertanian.

"Karena itu pendidikan vokasi harus menjadi jawaban di tengah pandemi Covid-19. Terutama bagi anak muda yang diharapkan selalu terbiasa dengan digital. Apalagi pendidikan adalah sebuah proses dan tantangan baru yang harus kita hadapi," ujar Mentan Syahrul di ruang Agriculture War Room (AWR) Kementan, Kamis (30/4/).

Baca juga : Menkeu Gelar Rapat Dengan DPR Bahas APBN Dan Covid-19

Syahrul mengharapkan seluruh pusat pendidikan pertanian baik di Polbangtan maupun di perguruan tinggi lainya mampu menghadirkan SDM petani milenial yang gigih dan memiliki rasa keingintahuan pada perkembangan ilmu pengetahuan. Generasi seperti itu, kata Syahrul, selalu dibutuhkan untuk menjaga persaingan global yang semakin sulit.

"Karakter seorang petani adalah petarung di lapangan. Karena itu negara membutuhkan anak bangsa yang kritis dalam melakukan segala hal. Sifat kritis ini bisa mengukur tingkat kecedasan seseorang," katanya.

Syahrul mengatakan, untuk melahirkan generasi semacam itu, maka ke depan pendidikan vokasi perlu melakukan kompetisi yang dimotori oleh pemikiran dan mental tangguh. Dengan begitu, nantinya akan lahir petani milenial kreatif dan mampu berpikir inovatif dalam memajukan sektor pertanian ke depan.

Baca juga : Penurunan Harga Minyak Dunia Harus Disikapi Dengan Bijak

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi mengaku bangga dengan alumni Polbangtan yang kini bisa berbicara banyak di dunia pertanian.

Sejak awal, kata Dedi, metode pembalajaran di Polbangtan memang selalu mengikuti alur majunya perkembangan zaman dengan basis utamanya, teknologi. Pola seperti itu, lanjut Dedi, akan memudahkan anak muda dalam melakukan kegiatan bertani dengan digital.

"Yang terpenting mereka mampu menciptakan sikap profesional, mandiri dan berjiwa entrepeneur. Sejauh ini, beberapa alumni Polbangtan sudah ada yang tergabung dalam startup pertanian. Dan ini sangat luar biasa," tutupnya.

Baca juga : Erick: Ini Momentum, BUMN Harus Bisa Jalankan Proses Bisnis Yang Benar

Sebagai catatan, dalam seminar ini turut hadir di antaranya Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Patdono Suwignjo, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas Pungky Sumandi, Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria dan Ketua Departemen Hortikultura Kadin Karen Tambayong. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.