Dark/Light Mode

Rapid Test Kit dan Ventilator Buatan RI Meluncur Bulan Ini

Selasa, 5 Mei 2020 07:49 WIB
Menristek/Kepala BRIN, Bambang PS Brodjonegoro (Foto: BNPB)
Menristek/Kepala BRIN, Bambang PS Brodjonegoro (Foto: BNPB)

 Sebelumnya 
Ventilator yang kini sedang diuji secara klinis adalah prototipe yang berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan perusahaan swasta PT Dharma.

Bambang berharap, produksi ventilator tersebut ke depan dapat memenuhi kebutuhan dalam perang melawan Covid- 19. Menurutnya, saat ini dibutuhkan sekitar 1.000 ventilator jenis Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) dan sekitar 668 ventilator jenis Ambu Bag.

Baca juga : Bamsoet Gelar Rapid Test dan Suntik Vitamin C bagi Keluarga Besar FKPPI

Untuk ventilator jenis Ambu Bag dibuat oleh BPPT. Ventilator itu bisa juga dipakai untuk ruang instalasi gawat darurat (IGD) atau ruang emergency. Jadi, sangat membantu pasien yang kebetulan sedang berada dalam kondisi emergency. Sementara, jenis ventilator lainnya dapat digunakan untuk pasien yang berada di ruang operasi.

“Kita akan mengembangkan ventilator yang nantinya bisa dipakai di intensive care unit (ICU) yang tentunya butuh waktu beberapa bulan untuk kami mengembangkan. Insya Allah suatu saat kita akan bisa memproduksi ventilator untuk ICU yang dibuat di Indonesia,” imbuhnya.

Baca juga : Pegadaian Berikan Ventilator dan Makanan Gratis

Bagaimana progres pengembangan obat Covid-19, Bambang menjelaskan, pengembangan obat dan vaksin masih terus dilakukan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, PT Biofarma, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Seperti diketahui, Konsorsium Covid-19 merupakan gabungan lintas lembaga non-kementerian, BUMN dan universitas untuk menanggulangi Covid-19.

Baca juga : Mei, Ventilator Low Cost Buatan Dalam Negeri Mulai Diproduksi

Konsorsium yang dibentuk oleh Kementerian Riset dan Teknologi itu, memiliki banyak program. Mulai dari menguji bahan makanan untuk mencegah penularan, pembuatan alat kesehatan dan pengembangan vaksin. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.