Dark/Light Mode

PUPR Bangun 38 Jembatan Gantung Untuk Gairahkan Ekonomi Lokal

Kamis, 18 Juni 2020 00:04 WIB
Pembangunan jembatan gantung untuk memudahkan masyarakat dalam menggerakan ekonomi daerah.
Pembangunan jembatan gantung untuk memudahkan masyarakat dalam menggerakan ekonomi daerah.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembangunan jembatan gantung terus dilakukan untuk menggerakkan ekonomi lokal. Ada 38 unit jembatan gantung yang akan dibangun tahun ini.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, jembatan gantung merupakan salah satu wujud kebijakan Presiden Jokowi untuk membangun infrastruktur daerah perdesaan, terutama yang sulit dijangkau. 

Kehadiran jembatan gantung sangat dibutuhkan masyarakat karena kondisi geografi wilayah Indonesia yang memiliki banyak gunung, lembah dan sungai. 

Secara fisik, kondisi ini kerap menjadi pemisah antara lokasi tempat tinggal penduduk dengan berbagai fasilitas pelayanan publik, seperti sekolah, pasar, dan kantor pemerintahan.

Baca juga : ASN PUPR Harus Jadi Penggerak Ekonomi Baru

“Hadirnya jembatan ini akan mempermudah dan mempersingkat waktu perjalanan masyarakat perdesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, menyelesaikan urusan administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono Rabu (17/06).

Tahun ini, kementerian PUPR melalui Direktorat Jendera Bina Marga, mengalokasikan anggaran sebesar Rp 179,4 miliar untuk membangun sebanyak 38 unit jembatan gantung yang tersebar di 17 Provinsi Indonesia. 

Dari total 38 jembatan gantung tersebut, 1 unit sudah terkontrak. Sedangkan 34 unit lainnya masih proses lelang. 

Pembangunan jembatan gantung dengan panjang antara 42 m - 300 m tersebut yang di bangun,  yaitu Provinsi Aceh 3 unit, Sumatera Utara 6 unit, Jambi 3 unit, Kepulauan Babel 1 unit, Banten 3 unit, Jawa Tengah 2 unit, Jawa Timur 3 unit, Kalimantan Tengah 1 unit, Kalimantan Selatan 1 unit, Kalimantan Utara 2 unit, Selawesi Selatan 3 unit, Papua 6 unit, Kalimantan Barat 2 unit, Lampung 1 unit, dan Sulawesi Tenggara 1 Unit.

Baca juga : Pertamina Dukung Percepatan Pemulihan UMKM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Pada lima tahun (2015 – 2019) lalu, Kementerian PUPR membantu Pemerintah Daerah (Pemda) membangun sebanyak 300 unit jembatan gantung dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 879 triliun. 

Di mana pada tahun 2015 sebanyak 10 unit, 2016 sebanyak 7 unit, 2017 sebanyak 13 unit, tahun  2018 sebanyak 130 unit, dan  pada 2019 sebanyak 140 unit.

Pembangunan jembatan gantung dirancang secara matang, mulai dari pemilihan material hingga penerapan teknologi yang berkualitas. 

Penggunaan material jembatan gantung seperti baja, kabel, dan baut juga menggunakan produk dalam negeri.

Baca juga : ISEI Usulkan 3 Hal untuk Dukung Pemulihan Ekonomi dari Pandemi Covid-19

Pembangunan jembatan gantung merupakan usulan dari Pemda setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), TNI, dan DPRD yang diajukan kepada Kementerian PUPR dengan mempertimbangkan kondisi wilayah, sosial, ekonomi, potensi wilayah, dan kesesuaian lokasi, manfaat, dan urgensi pembangunan jembatan. 

Selain itu, adapun kriteria pemilihan lokasi didasarkan pada jembatan digunakan oleh pelajar sekolah dan ekonomi antar desa, jembatan pejalan kaki dalam kondisi kritis atau bahkan runtuh, kondisi jalan akses memungkinkan untuk memobilisasi rangka jembatan, menghubungkan minimal dua desa, dan akses memutar apabila tidak ada jembatan cukup jauh atau minimal 5 km. [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.