Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tak Sedikit Warga Yang Kena Gejala Corona Palsu

Dokter Imbau Jangan Parno Hadapi Covid-19

Senin, 22 Juni 2020 05:39 WIB
Petugas Pos Pemantauan Virus COVID-19 RSPI Sulianti Saroso memeriksa suhu warga. (Foto: Antara)
Petugas Pos Pemantauan Virus COVID-19 RSPI Sulianti Saroso memeriksa suhu warga. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sikap masyarakat beraneka ragam dalam menyikapi pandemi Covid-19. Ada yang tidak peduli sama sekali. Tidak sedikit yang parno alias mengalami ketakutan berlebihan, sehingga mudah panik.

Sikap parno ternyata bisa menimbulkan penyakit. Orang itu bisa terjangkit gejala mirip pasien corona. Padahal, belum tentu mereka terkena Covid- 19. Nah lho.

Baca juga : Anggaran Sudah Besar, Pemerintah Harus Hati-hati Tangani Pandemi Covid

Dokter Konsulen Psikosomatik Universitas Indonesia (UI) Rudi Putranto mengungkapkan, gejala mirip Covid- 19 berasal dari kecemasan berlebihan. Gejala itu bisa hilang dengan sendirinya, jika orang tersebut mampu menenangkan diri dan merelaksasi tubuh.

“Bagaimana cara kita membedakan (gejala asli dan palsu). Kalau, palsu kita cukup istirahat sebentar dan relaksasi, maka reaksi tersebut bisa hilang,” ungkap Rudi, dalam konferensi pers di Graha BNPB Jakarta, kemarin.

Baca juga : Takut Pebalap Inti Kena Corona, McLaren Cari Pebalap Cadangan

Rudi menjelaskan, gejala psikosomatis adalah perubahan psikologis seseorang yang akan mempengaruhi kondisi fisik bila tubuh tidak bisa beradaptasi. Gangguan psikosomatik ini bisa terjadi pada orang yang sehat kemudian menjadi merasakan seperti sakit atau orang yang sakit ringan.

Tidak hanya orang sehat, lanjut Rudi, setiap individu yang sudah memiliki gangguan kesehatan bawaan seperti hipertensi dan diabetes pun bisa mengalami gejala psikosomatik. Dan, mempengaruhi kesehatannya.

Baca juga : Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional LAN Gali Strategi 8 Negara Hadapi Wabah Covid-19

“Psikosomatik bisa memicu penyakit yang sudah ada, bagi yang memiliki darah tinggi bisa menjadi tidak terkontrol, yang memiliki diabetes gula darahnya bisa tidak terkontrol,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.