Dark/Light Mode

Selain Menkes, Siapa Yang Di Ujung Tanduk

Selasa, 30 Juni 2020 06:30 WIB
Suasana  rapat  kabinet di Istana  Merdeka,  Presiden Jokowi masih menyentil para menteri, kemarin. (Foto: Instagram)
Suasana rapat kabinet di Istana Merdeka, Presiden Jokowi masih menyentil para menteri, kemarin. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wacana reshuffle kabinet menguat setelah video Presiden Jokowi marahin menteri dipamerin istana ke rakyat. Sejumlah menteri mulai disorot dan ditebak-tebak siapa yang bakal kena depak. Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto berada di ururan pertama yang diramalkan bakal jadi korban. selain itu, siapa ya?

Posisi Menkes dianggap berada di ujung tanduk karena dalam video kemarahan Presiden Jokowi dalam sidang kabinet paripurna pada 18 Juni itu, isu kesehatan dalam penanganan Covid-19 mendapat sorotan tajam. Ada juga soal bantuan sosial. Dalam rapat kabinet kemarin juga, Presiden masih mempersoalkan dua isu ini.

“Menurut saya, kinerja Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kurang maksimal, dan layak diganti,” kata Direktur Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara, kemarin.

Baca juga : Iran Keluarkan Surat Penangkapan Untuk Trump

Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio berpendapat berbeda. “Justru saya berpendapat Menkes aman. Karena sekarang ini, mau tidak mau begitu Covid-19 datang, siapapun Menteri Kesehatan-nya, pasti akan lumayan gagap juga,” cetusnya.

Pendiri Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) ini menyebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim serta Menteri Agama Fachrul Razi saat ini posisinya tidak aman, alias rawan kena reshuffle.

“Selain kesehatan kan macam-macam. Ada pendidikan, agama, yang secara kualitas pekerjaan itu tidak menggembirakan bagi seorang Jokowi,” tutur Hendri.

Baca juga : Cuma Warga Saudi dan Ekspatriat Yang Diizinkan Berhaji Tahun Ini

Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara menganggap tim ekonomi Presiden harus segera diganti. Karena dalam situasi krisis saat ini, mereka tidak bekerja extraordinary alias biasa saja (business as usual). Sehingga sense of crisis-nya tidak terlihat.

Sayangnya, Bhima tidak merinci siapa saja menteri di bidang ekonomi yang harus diganti. Namun, dia menyebut kisi-kisinya tercermim dari melonjaknya anggaran stimulus ekonomi, namun tidak dibarengi dengan realisasi.

Sebelumnya, lembaga survei Arus Survei Indonesia (ASI) menguatkan riset terbarunya soal kinerja menteri. Survei yang digelar pada 9-12 Juni 2020 di 34 provinsi di Indonesia, sebanyak 1.000 responden diberi dua pertanyaan terkait kinerja para menteri.

Baca juga : Saat Kyai Nanya Uang Triliunan

Hasilnya, lima menteri dengan kinerja paling tidak memuaskan. Kelimanya, nama Menteri Kesehatan Terawan Agus, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menkumham Yasonna Laoly dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Sementara itu, kemarin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menggelar rapat bersama jajaran menteri koordinator dan beberapa menteri lain, di kantornya. Dalam rapat itu, mereka juga mengundang seluruh pimpinan aparat penegak hukum dan sejumlah lembaga pengawas.

Meski begitu, Mahfud memastikan rapat koordinasi tersebut tak membahas isu reshuffle kabinet. “Tadi kita tidak membahas soal reshuffle kabinet bagi menteri yang kurang tepat melangkah, karena itu sepenuhnya adalah hak presiden. Sama sekali tidak menyinggung itu,” kata Mahfud. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.