Dark/Light Mode

Serap Jutaan Pekerja

Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dongkrak Ekonomi Rakyat

Senin, 6 Juli 2020 08:52 WIB
Personil TNI dan Polri ikut serta dalam program rehabilitasi hutan. (Foto: Istimewa)
Personil TNI dan Polri ikut serta dalam program rehabilitasi hutan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus meningkatkan program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang saat ini sudah menyerap 1,38 Juta Hari Orang Kerja (HOK) di wilayah Jawa.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar meminta jajarannya untuk lebih meningkatkan keberhasilan dalam rehabilitasi lahan dengan melibatkan masyarakat. RHL harus memberikan keuntungan secara ekonomis kepada masyarakat. 

Hal itu disampaikan Siti dalam kunjungan kerja perdananya ke Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Majalengka, Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Pancur, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, kemarin. Eks Sekjen DPD ini menjelaskan, saat ini pemerintah sedang menyelesaikan peraturan terkait nilai ekonomi karbon dengan beberapa kementerian/lembaga lainnya. 

Baca juga : Menteri LHK Cek Rehabilitasi Hutan dan Lahan Di Majalengka

“Kegiatan RHL ini ada aspek ekonominya, yaitu dari karbon. Masyarakat harus diberi tahu menanam pohon bisa mendapat keuntungan ekonomi dari karbon, KLHK harus selalu hadir untuk masyarakat di dalam dan sekitar hutan,” tegasnya. 

Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, hingga masa transisi menuju akhir Covid-19, kegiatan RHL dapat menjadi sarana kerja masyarakat, sehingga bisa mendapatkan penghasilan. RHL yang dilakukan melalui vegetatif, penanaman pohon atau melalui kegiatan konstruksi sederhana bangunan konservasi tanah dan air, seperti dam penahan juga gully plug sebagai penjagaan tebing dari longsor dan erosi besar. 

Selain itu, Menteri dari Nasdem ini menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan Komisi IV DPR untuk kerja KLHK. Salah satunya, RHL yang berhasil menyerap tenaga kerja di Jawa 1,38 Juta Hari Orang Kerja (HOK) “Saya meminta kepada jajarannya agar semakin meningkatkan keberhasilan upaya rehabilitasi lahan. Masyarakat harus diberikan keuntungan secara ekonomi dari menanam pohon,” ujarnya. 

Baca juga : Terawan Terbitkan Protokol Kesehatan Perjalanan di Bandara dan Pelabuhan, Ini Isinya

Atasi Lahan Kritis 
Plt Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL), Hudoyo mengungkapkan, RHL di Pulau Jawa yang telah dilaksanakan selama kurun waktu tahun 2015-2019 adalah seluas 354.183 hektare (ha). Terdiri dari RHL di dalam kawasan hutan (lindung dan konservasi) seluas 79.667 ha, dan RHL insentif di luar kawasan hutan seluas 274.515 ha, melalui kegiatan KBR sebanyak 2.407 unit (78,8 juta batang), KBD sebanyak 57 unit (3,4 juta batang), serta bibit dari persemaian permanen sebanyak 60,4 juta batang, dan bibit produktif sebanyak 5,1juta batang. 

Menurutnya, upaya menangani lahan kritis akan sangat berpengaruh terhadap menguatnya daya dukung DAS dan mengurangi kejadian bencana hidrometeorologi. Sedangkan upaya pemulihan lahan kritis di Pulau Jawa, mendesak untuk dilaksanakan, baik dilakukan secara fisik melalui kegiatan RHL dan pembuatan bangunan sipil teknis, maupun dengan membangun kesadaran dan peran masyarakat, pemerintah daerah dan swasta. 

“Upaya RHL ini juga terbukti dapat menyerap tenaga kerja. Kegiatan-kegiatan dalam upaya pemulihan lahan kritis tahun 2020 di BPDASHL se-Jawa akan menyerap sebanyak 1,38 juta HOK dengan nilai sebesar Rp 110,9 miliar. Nilai tersebut, akan menjadi penerimaan langsung bagi masyarakat sekitar lokasi kegiatan,” ujar Hudoyo. 

Baca juga : Atur Layanan OTT, Pemerintah Dorong Kemajuan Ekonomi Digital

Beberapa kegiatan RHLjuga dilakukan untuk mendukung program pembangunan prioritas di antaranya seperti penghijauan di destinasi wisata Borobudur dan New Yogya Airport International, Kulonprogo. Melanjutkan keterangan, Menteri Siti menyatakan, di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi ini dirinya telah menyetujui pembukaan 29 kawasan wisata konservasi (taman nasional, taman suaka alam, dan suaka margasatwa) secara bertahap di seluruh Indonesia dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan bagi para wisatawan yang berkunjung. 

Apresiasi DPR 
Sementara Anggota Komisi IV DPR, Sutrisno mengapresiasi program-program KLHK yang berhasil memberdayakan masyarakat. “Program KLHK sangat baik dan direspon masyarakat. Dan saya menyaksikan bahwa program di masa Covid-19 telah berjalan di masyarakat, seperti Bank Pesona yang memberdayakan masyarakat. Jika rakyat diberdayakan, saya yakin hutan akan dijaga masyarakat. Saya mendukung program Bank Pesona untuk diperluas,” papar Sutrisno. 

Sutrisno menambahkan, jika selama 10 tahun menjadi Bupati Majalengka sebelum menjadi Anggota DPR, dirinya mengenal kawasan di sekitar lokasi kunjungan ini terkenal wilayah yang berbatu dan belum tertata secara baik. Bahkan sebagai hutan lindung masyarakat tidak dapat menyentuh. “Majalengka secara umum mempunyai lokasi-lokasi yang strategis dikembangkan untuk wisata alam. Saya apresiasi kebijakan Presiden Jokowi yang memberikan akses kepada masyarakat untuk pemanfaatan hutan,” kata Sutrisno. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.