Dark/Light Mode

Berkali-kali Mengucapkan Kata-kata Yang Mencemaskan

Jokowi: Ngeri, Ngeri, Ngeri..!

Jumat, 10 Juli 2020 06:44 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan arahan terkait Covid-19 di Komplek Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Kamis (9/7). (Foto: Sekretariat Kabinet)
Presiden Jokowi saat memberikan arahan terkait Covid-19 di Komplek Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Kamis (9/7). (Foto: Sekretariat Kabinet)

RM.id  Rakyat Merdeka - Krisis ekonomi bukan basa-basi lagi. Benar-benar sudah terjadi. Berbagai indikator ekonomi kita semakin mengkhawatirkan. Pendapatan negara semakin seret. Defisit semakin dalam. Kocek negara sudah tekor Rp 257 triliun. Presiden Jokowi ketar-ketir melihat kondisi perekonomian saat ini. “Kalau terus begini, terus terang saya ngeri,” ujarnya.

Sepenggal pernyataan Jokowi itu disampaikan dalam rapat terbatas percepatan penyerapan anggaran di enam kementerian/ lembaga di Istana Negara, Selasa (7/7) lalu. Rapat ini sedianya digelar tertutup. Biro Pers Istana baru merilis video rapat tersebut kemarin, atau dua hari setelah rapat.

Baca juga : Jangan Minta Jokowi Mundur, Nanti Diciduk

Dari foto Biro Pers diketahui rapat itu dihadiri antara lain Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem dan Kapolri Jenderal Idham Aziz.

Suasana ratas kali ini terlihat sedikit berbeda. Jokowi tidak duduk di belakang meja saat memberikan pengantar. Tapi berpidato di atas mimbar. Memang tidak ada omongan bernada tinggi yang terucap atau raut muka kesal seperti terlihat dalam sidang kabinet 18 Juni lalu yang videonya muncul 10 hari kemudian dan bikin heboh itu.

Baca juga : Jokowi: Hati-hati, Saya Ikuti Kamu...

Kali ini, air muka mantan Wali Kota Solo itu lebih tenang. Namun, apa yang disampaikan justru menegangkan. Beberapa kali Jokowi melontarkan kata-kata yang bikin cemas: bahaya, krisis, ngeri.

Apa yang disampaikan? Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia bukan hanya sedang menghadapi krisis kesehatan, tapi juga krisis ekonomi. Karena itu, ia minta jajarannya bekerja tidak seperti biasanya. Tapi bekerja seolah dalam kondisi krisis. Misalnya, dengan percepat belanja pemerintah agar dapat menggerakkan perekonomian. Caranya, sederhanakan regulasi dan lainnya.

Baca juga : Menkes: Semoga Perekonomian Terangkat

“Ini kita berkejar-kejaran dengan waktu. Jadi, sekali lagi kita harus ganti channel. Dari ordinary (biasa) pindah ke extraordinary (luar biasa). Dari cara rumit, ganti ke cara yang cepat dan sederhana. Karena saya merasakan ini mengerikan,” ujarnya.

“Bukan hal yang biasa, ini mengerikan,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.