Dark/Light Mode
- Ganjar Bicara Pentingnya Creative Hub Di Seluruh Penjuru Indonesia
- BSK Kumham Lakukan Advokasi Hasil Analisis Kebijakan Tahun 2023
- Menko Airlangga Sahkan Pembentukan 3 KEK Baru
- Padukan Kuliner dan Hiburan, Cakra Khan Ramaikan Launching Crane Lounge Jakarta
- Implementasi Restrukurisasi Capai 90 Persen, WSBP Perkuat Fundamental Keuagan

RM.id Rakyat Merdeka - Menkumham Yasonna H Laoly mendapat pujian atas keberhasilannya membawa pulang buronan pembobol Bank BNI, Maria Pauline Lumowa, dari Serbia. Namun, Yasonna juga ditantang ikut menangkap buronan lain, seperti Harun Masiku dan Djoko Tjandra.
Permintaan agar Yasonna ikut menangkap Masiku dan Djoko Tjandra disampaikan aktivis ICW dan sejumlah politisi. Menanggapi permintaan itu, Yasonna memilah-milah. Untuk buronan Djoko Tjandra, dia bilang, telah dibicarakan dalam rapat yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD. Mahfud juga mengundang Kapolri Jenderal Idham Azis serta Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Sedangkan untuk kasus Masiku, Yasonna mengaku, itu bukan kewenangan dirinya. "Kalau Harun Masiku, itu bukan kewenangan saya, tetapi kewenangan KPK," kata Yasonna, kemarin.
Baca juga : Kalung Anti Pagebluk
Salah satu yang minta Yasonna menangkap Masiku dan Djoko Tjandra adalah Waketum Gerindra Fadli Zon. Mantan Wakil Ketua DPR ini menegaskan, jika cuma menangkap Maria Pauline Lumowa, Yasonna pandang bulu dalam menangani buronan.
Fadli bilang, dalam kasus Maria, Yasonna langsung turun tangan. Sementara terkait Djoko, hingga saat ini belum berhasil ditangkap. Padahal, keberadaan Djoko terekam jelas dalam KTP Elektronik.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mendesak Yasonna ikut menangkap para buronan lain ya. Dia mengatakan, berdasar data yang dikumpulkan pihaknya, dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, setidaknya terdapat 40 buronan yang belum berhasil ditangkap. Sebagian besar, buronan tersebut berada di luar negeri. Kemenkumam mesti aktif melacak keberadaan buronan-buronan tersebut sembari mengupayakan jalur formal melalui mutual legal assistance atau pun perjanjian ekstradisi antarnegara.
Baca juga : Menteri Berusaha `Caper` ke Jokowi
Dia juga menyarankan, pendekatan nonformal harus ditempuh dengan tetap memerhatikan hubungan baik antarnegara. Dia meminta Yassona tidak larut dalam glorifikasi atas keberhasilan mengekstradisi Maria Pauline Lumowa. Sebab, penegakan hukum terkait dengan otoritas Imigrasi banyak persoalan.
Sikap Yasonna yang malah menunjuk KPK terkait kasus Masiku mendapat banyak tanggapan dari warganet. Seperti disampaikan akun @patensiahaan. Dia mengucapkan selamat ke Yasonna yang sudah sukses membawa Maria ke Tanah Air. "Namun akan lebih spektakuler lagi jika Harun Masiku bisa anda antarkan ke KPK," ujarnya.
Akun @adifa14 menyampaikan hal serupa. Dia minta Yasonna tidak tebang pilih dalam bekerja. "Pak Yasonna apa kabar Djoko Tjandra dan Harun Masiku," ungkapnya. "Ayo Pak Yasonna, masih banyak yang lainya. Semangat Pak, semoga dalam waktu dekat om Harun Masiku bisa di bawa pulang juga," timpal @bosbenas.
Baca juga : Koalisi Gemuk Tidak Jamin Cakada Jadi Jawara Pilkada
Cuitan serupa disampaikan @delislein. Dia sudah tak sabar ingin melihat aksi Yasonna membawa pulang buronan lainnya seperti Harun Masiku dan Djoko Tjandra. "Ayo, semangat Pak. Masih banyak buronan yang lainya," pungkasnya.
Sedangkan akun @syariefntoke, terlihat curiga dengan aksi Yasonna saat menangkap Maria Pauline Lumowa. Dia menuding, hal itu hanya pengalihan isu. "Makanya, Harun Masiku belum ditangkap sampai saat ini. Drama pun dibuat," ujarnya. [BCG]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.