Dark/Light Mode

Inovasi di Era Pandemi

Senin, 15 Juni 2020 07:30 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Teknologi memudahkan banyak hal dalam kehidupan manusia. Termasuk bagaimana cara menghadapi pandemi Covid-19 dan mengubah kehidupan normal baru. Perkembangan inovasi dan teknologi dianggap lamban dalam dasawarsa terakhir ini. Walaupun teknologi internet dan email sudah berkembang jauh sebelumnya. Namun, teknologi konfrensi video dan belajar online baru populer saat terjadi pandemi. Belum diketemukannya vaksin sampai saat ini akibat minimnya inovasi. Produksi vaksin melibatkan banyak komponen dan kerja team yang solid. Mulai ketersediaan bahan baku sampai dengan pabrikasi vaksin itu sendiri. 

“Kita baru mau berpikir setelah terjadi krisis Mo!” celetuk Petruk. Romo Semar hanya tersenyum menanggapi komentar Petruk. Semar sedang prihatin dengan maraknya demo menentang perilaku SARA “Black Lives matter” di berbagai belahan dunia. Dalam keadaan tidak menentu emosi, manusia mudah terbakar. Semar jadi teringat saat terjadi goro-goro di Mandura akibat ulah Kangsadewa. Krisis politik justru melahirkan tatanan kehidupan baru. 

Baca juga : New Normal Vs Memecah Belah

Kocap kacarito. Kangsadewa merupakan anak gelap Prabu Basudewa raja Mandura. Anak haram yang lahir dari Dewi Maerah berwujud raksasa dan sakti mandraguna. Konon saat Basudewa berburu ke hutan, datanglah Basudewa palsu jelmaan Prabu Gorawangsa raja dari Gowabarong. Basudewa jadi-jadian tersebut minta dilayani layaknya suami istri dengan Dewi Maerah istri ketiga Basudewa. Akibat olah asmara liar tersebut mengandunglah Dewi Maerah. Untuk menutupi aib kerajaan, dibuanglah Dewi Maerah ke tengah hutan. Setelah mencapai sembilan bulan usia kandungan lahir bayi raksasa dan diberi nama Kangsadewa.

Setelah menginjak dewasa, Kangsa datang menghadap Prabu Basudewa untuk meminta hak-haknya sebagai pewaris kerajaan Mandura. Basudewa dari perkawinan sebelumnya sudah memiliki tiga orang anak yakni Kakrasana, Narayana, dan Roro Ireng. Ketiga anak Basudewa sengaja dikirim ke Widara Kandang untuk menghindari teror dari Kangsadewa. Kangsa tidak ingin ada pesaing dalam perebutan tahta Mandura. Untuk itu keturunan Basudewa harus dibunuh agar tidak menjadi duri dalam daging.  

Baca juga : Kearifan Pandawa Gubah

Kangsa sangat cerdas. Untuk memancing keluar anak-anak Basudewa dari persembunyiannya, dibuatlah sayembara adu jago. Sayembara perebutan kekuasaan dengan bungkus adu jago manusia. Kangsa menunjuk Suratimantra sebagai jagonya. Sedangkan jago dari pihak Mandura adalah Bima. Sebelum sayembara dimulai, Kangsa sudah menempatkan beberapa orangnya untuk mencari keberadaan Kakrasana, Narayana, dan Roro Ireng untuk ditangkap dan dibunuh. Namun sampai sayembara dimulai, ketiga anak Basudewa tidak muncul. Jago Kangsa Suratimantra tewas ditangan Bima. Saat terjadi kekacauan itulah, muncul Kakrasana dan Narayana langsung menyerang Kangsadewa. Kangsa tewas oleh pusaka Nanggala milik Kakrasana. Dan kelak Kakrasana sebagai pewaris sah tahta kerajaan Mandura dengan gelar Prabu Baladewa.

“Kehidupan normal baru Mandura terjadi pasca ontrang-ontrang ya Mo,” sela Petruk membuyarkan lamunan Romo Semar. Betul tole. Pagebluk Mandura bisa sirna karena kerja tim yang solid antar Kakrasana, Narayana, Bima dan Harjuna. Kakrasana dan Narayana berbagi dalam berinovasi. Dalam keadaan tidak menentu Kakrasana berhasil memenuhi kebutuhan pokok rakyat Mandura. Tidak ada rakyat sampai kekurangan makan. Begitu pula Narayana, memberikan jaminan pendidikan dan kesehatan rakyatnya. Maka, begitu menghadapi krisis, rakyat Mandura bersatu memberikan dukungan penuh kepada Kakrasana dan Narayana. “Seorang pemimpin yang mendapat dukungan penuh dari rakyat akan mudah menghadapi krisis atau pandemi. Tapi sebaliknya, pandemi akan menguliti siapa saja yang berani mendahulukan kepentingan pribadi diatas penderitaan rakyat,” papar Romo Semar. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.