Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Diungkapkan Lima Pakar Ekonomi
Food Estate Bisa Antisipasi Resesi dan Krisis Pangan
Jumat, 24 Juli 2020 08:57 WIB
Sebelumnya
Menurutnya, ada beberapa hal sebagai penentu keberhasilan food estate, apalagi food estate modern. Yaitu hardware, orgware, brainware dan software.
Pakar pengembangan organisasi masyarakat perdesaan, Mirwanto Manuwiyoto mengingatkan, memerlukan waktu lama dan ketekunan untuk mempersiapkan orgware dan brainware. Padahal, masalah kekurangan pangan sudah menghadang di depan mata.
Baca juga : Redesain Food Estate Antisipasi Krisis Pangan dan Resesi
Sementara Ahli Tanah dan Transmigrasi Daerah 3T, Oon Kurniaputra dan Arsyad Nurdin mengatakan, pemetaan kabupaten/kota rentan pangan yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, bahkan daerah rawan pangan sebagian besar bukan berada di Kalimantan Tengah, namun di Papua dan Papua Barat.
Jarak yang jauh dari kedua daerah tersebut tentu akan berpengaruh terhadap rantai pasoknya.
Baca juga : Bulog Bangun Gudang Beras Di Kalteng
“Apalagi barang-barang pertanian memiliki sifat mudah rusak, volumeous dan bulky. Ini akan membawa konsekuensi terhadap tingginya biaya transportasi,” ujar Oon.
Untuk diketahui, IMF telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia hanya dalam waktu dua bulan. Sebagai contoh pada April 2020, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,5 persen dan Juni 2020 minus -0,3 persen.
Baca juga : Soal Djoko Tjandra, Pakar Hukum Apresiasi Ketegasan Kapolri
FAO pada April 2020 sudah memperingatkan akan terjadi kekurangan di berbagai belahan dunia. Presiden Jokowi merespon hal itu, dengan memerintahkan menteri-menterinya untuk mengelola pasokan pangan, agar jangan sampai kekurangan pangan. [QAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya