Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Mangga merupakan salah satu buah tropis yang sangat digemari masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri. Kabupaten Sumedang adalah salah satu sentra mangga varietas Gedong Gincu.
Mangga ini spesifik hanya tumbuh bagus di Kabupaten Sumedang, Majalengka, Indramayu, Cirebon dan Kuningan.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan, Gedong Gincu mempunyai potensi pasar yang bagus. Pihaknya sangat mendukung Kabupaten pengembangan budi daya Gedong Gincu di Kabupaten Sumedang maupun di Provinsi Jawa Barat.
“Potensinya unlimited (tak terbatas,Red). Ini jadi peluang untuk mendorong komoditas Mangga Gedong Gincu sebagaimana arahan Menteri Pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo untuk meningkatkan produksi dan kualitas komoditas pertanian sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan ekspor sebanyak tiga kali lipat ,” ujar dia dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Sumedang, Kamis, (23/7).
Baca juga : Cuma Garuda, BUMN Yang Potong Gaji di Tengah Pandemi
Hal senada diungkapkan Asisten 2 Pemprov Jawa Barat, Edi Iskandar Muda. Edi meminta Dinas Kredit Usaha Kecil dan Badan Pembangunan Masyarakat Desa beserta stakeholder terkait turut mendukung pengembangan agribisnis. Khususnya untuk mangga Gedong Gincu.
“Karena memang Gedong Gincu ini salah satu unggulan. Potensi ekspornya tinggi,” kata dia.
Kadis Pertanian Provinsi Jawa Barat, Dadan berharap para petani untuk terus meningkatkan produksi dan kualitas mangga Gedong Gincu. Caranya antara lain dengan ekstra disiplin dalam menjalankan SOP/standar prosedur operasional budi daya mangga.
“Termasuk merawat kebun dengan baik, dan mengelola lalat buah sesuai prinsip Pengelolaan Hama Terpadu,” jelas Dadan.
Baca juga : Kasasi Jaksa Ditolak MA, Perekam Video Penggal Jokowi Tetap Bebas
Dukungan Ekspor
Salah seorang eksportir mangga Gedong Gincu, Supian mengaku siap membantu pemasaran para petani. Supian kini sukses mengirim ekspor komoditas buah ini ke Rusia dan Eropa Timur.
“Kami memerlukan dukungan terkait rumah kemas (packing house) dan mesin pelapisan ( coating ) agar daya simpan lebih lama." katanya.
Sementara, Direktur Perlindungan Hortikultura Sri Wijayanti Yusuf menyatakan bahwa lalat buah sering menjadi hambatan ekspor buah ke negara tertentu. Misalnya Jepang, China atau Australia.
Baca juga : KPK Garap 14 Eks Anggota DPRD Sumut Tersangka Kasus Suap
"Pengendalian lalat buah sebenarnya tidak sulit. Akan tetapi sangat memerlukan komitmen dari semua pihak. Pengelolaan lalat buah harus dilakukan dalam skala luas, serempak dan berkelanjutan." pungkas wanita yang sering disapa Yanti itu.
"Perawatan kebun sangat penting, sehingga tidak mendukung perkembangbiakan bagi lalat buah. Buah-buah jatuh harus dikelola dan tidak dibiarkan begitu saja." ujarnya.
Untuk mendukung pengelolaan hama lalat buah pada mangga Gedong Gincu pada tahun 2020 ini Ditjen Hortikultura memfasilitasi kegiatan Gerakan Pengendalian Lalat Buah untuk luasan 300 ha mangga di Provinsi Jawa Barat. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya