Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bidik Pasar Lokal Buat Gairahkan Pariwisata

Pemerintah Masih Bimbang Bolehkan Turis Asing Ke RI

Jumat, 14 Agustus 2020 07:57 WIB
ilustrasi lokasi wisata di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur
ilustrasi lokasi wisata di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah sepertinya masih bimbang membuka kembali sektor pariwisata untuk turis mancanegara dalam waktu dekat ini. Sebab, pelancong asing masih dilarang datang sampai akhir tahun.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah belum berani membuka kembali sektor pariwisata untuk turis asing.

Untuk menggairahkan pariwisata, pemerintah ingin mengoptimalkan kunjungan wisatawan domestik. “Kami mau turis domestik itu bisa mencapai 70 persen. Masalah turis asing, kami sampai akhir tahun belum akan terima. Biar saja kami konsolidasi dulu,” ungkap Luhut di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Luhut Undang Pekerja Asing Libur Sambil Kerja Ke Bali

Seperti diketahui, sejumlah jajaran pemerintah selama ini sudah menyampaikan rencana membuka kembali Bali untuk turis asing pada 11 September 2020.

Langkah itu untuk memulihkan sektor pariwisata yang mati suri akibat dampak Covid-19. Luhut menerangkan, langkah penundaan perlu diambil agar pemerintah lebih memiliki banyak waktu melakukan persiapan untuk membuka sektor pariwisata untuk turis mancanegara.

Dia menyampaikan, kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah pariwisata belakangan ini sudah mengalami penurunan. Artinya, tempat-tempat wisata sudah bisa kembali dikunjungi.

Baca juga : Anies: Pertempuran Masih Panjang, Protokol Kesehatan Jangan Kendor

Hanya saja kini baru bisa dinikmati turis lokal. “Kemarin Bali dan Banyuwangi sudah kami buka,” imbuhnya. Luhut memperkirakan, butuh sekitar 10 bulan untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata.

Luhut melihat, ada peluang untuk menggairahkan sektor pariwisata. Yakni, mendorong masyarakat yang batal beribadah umroh ke Arah Saudi untuk berwisata di dalam negeri.

“Saya lapor Presiden kemarin, bahwa duit di kita cukup banyak karena yang umroh kan tidak ada. Itu setiap tahun hampir 500 ribu sampai 1 juta orang pergi Umroh,” ungkapnya.

Baca juga : Soal Data Penanganan Covid-19, Pemerintah Diminta Jangan Alergi Buka Diri

Selain jamaah umroh, lanjut Luhut, potensi wisatawan lainnya berasal dari orang-orang kaya yang rutin berobat ke luar negeri seperti Singapura dan Malaysia.

Karena itu, pemerintah berencana membangun rumah sakit internasional yang kualitasnya setara dengan rumah sakit di luar negeri. Rumah sakit tersebut akan ditempatkan di lokasi destinasi wisata domestik.

“Orang yang berobat di Singapura dan Malaysia kan tidak bisa berobat. Itu kalau kami hitung bisa puluhan triliun atau miliar dolar. Kami ingin uang tersebut dibelanjakan di dalam negeri. Itu sebabnya rumah sakit pun kami ingin engage dengan rumah sakit terkenal, misalnya di Bali,” jelas Luhut.. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.