Dark/Light Mode

TMC Berhasil Turunkan Titik Api Di Riau, Sumsel dan Jambi

Sabtu, 15 Agustus 2020 19:50 WIB
Dirjen PPI KLHK), Rhuanda Agung Suhardiman
Dirjen PPI KLHK), Rhuanda Agung Suhardiman

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah siagakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk penanganan permanen Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dengan cara pembasahan gambut. 

"Teknologi hujan buatan ini atau TMC biayanya jauh lebih murah dari water boombing. Efektivitasnya juga jauh lebih tinggi dan merata, sehingga kita bisa menjamin tinggi muka air gambutnya, agar tetap basah dan tidak mudah terbakar," kata  Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dirjen PPI KLHK), Rhuanda Agung Suhardiman, dalam media Briefing secara virtual, di Jakarta, Jumat (14/8).

TMC disebutkan Presiden digunakan untuk analisis iklim, pengendalian operasional dan pengelolaan landscape.

Selain membasahi lahan gambut, lanjut Ruandha, TMC juga akan mengurangi asap akibat kebakaran, juga dapat memadamkan api pada wilayah yang luas, serta dapat mengatasi kekeringan.

Baca juga : Ketum PSSI Beri Motivasi Skuad Garuda Di Latihan Perdana

Pada pelaksanaannya, TMC membutuhkan sinergitas beberapa instansi, seperti KLHK, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, (BPPT,)  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, (BMKG) , Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB ) dan TNI AU. 

Ke depan, Rhuandha berharap sinergitas antar instansi diperkuat menjadi sistem yang bekerja secara otomatis tanpa perlu adanya permintaan TMC. 

Berdasarkan data analisis iklim yang dioperasikan dengan bantuan kecerdasan buatan, TMC bisa segera dilakukan, sehingga Karhutla dapat diatasi sedini mungkin.

"Sekarang kita sedang melakukan sosialisasi pembukaan lahan tanpa bakar, serta membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) paralegal dengan memberi pengetahuan kepada masyarakat agar paham bahwa selama ini pembakaran lahan yang dilakukannya berbahaya dan melanggar hukum karena asapnya mengancam kesehatan masyarakat," jelasnya.

Baca juga : Stok Beras Masih Melimpah, Mentan Panen Raya Di Bangka Selatan

Deputi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT, Yudi Anantasena mengatakan, bahwa efektivitas TMC sudah dibuktikan di Provinsi Riau. 

Lalu, di Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi yang juga mengalami peningkatan curah hujan sekitar 20%-30% akibat dilakukannya TMC.

"Perlu adanya ekosistem TMC yang solid agar kemajuan teknologi ini dapat diakselerasi," ucapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan pemantauan satelit Tera/Aqua Masa Conf. level >80%, tahun 2020 (1 Januari -13 Agustus 2020) jumlah hotspot menurun sebanyak 2.432 titik hotspot/turun 66,83% dibandingkan tahun 2019. 

Baca juga : Nadiem Gigih Juga...

Selanjutnya, luas areal terbakar pada tahun 2020 hingga Juli 2020 pun mengalami penurunan 53,1% dibandingkan tahun 2019 lalu (64.602 ha tahun 2020 berbanding 137.007 ha di tahun 2019). [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.