Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini Jurus Kemendag Jaga Neraca Perdagangan

Rabu, 26 Agustus 2020 13:53 WIB
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat melepas ekspor bawang merah goreng produksi PT Inti Sumber Citra Rasa ke Malaysia. (Foto: Humas Kemendag)
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat melepas ekspor bawang merah goreng produksi PT Inti Sumber Citra Rasa ke Malaysia. (Foto: Humas Kemendag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk menjaga neraca perdagangan, Kementerian Perdagangan telah menerapkan kebijakan peningkatan ekspor yang berbasis hilirisasi komoditas. 

Salah satunya adalah pengolahan komoditas bawang merah menjadi bawang merah goreng untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk di pasar global.

Baca juga : Begini Cara Kemenperin Jaga Industri Pangan Dari Corona

Sejak 2017, Indonesia berhasil meningkatkan produksi dan swasembada bawang merah sehingga tidak lagi mengimpor. Bahkan tren ekspor komoditas ini mengalami kenaikan rata-rata 39,38 persen selama periode 2015-2019.

“Ini menjadikan bawang merah sebagai salah satu komoditas unggulan dalam memperkuat neraca perdagangan Indonesia,” ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat melepas ekspor bawang merah goreng produksi PT Inti Sumber Citra Rasa ke Malaysia, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/8).

Baca juga : Alhamdulillah, Neraca Perdagangan RI Surplus

Menurut dia, sentra produksi bawang merah Indonesia tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Sebagian besar kontribusi nasional berada di pulau Jawa, seperti Jawa Tengah berkontribusi terhadap produksi nasional sebesar 30,49 persen, Jawa Timur (25,81 persen), Jawa Barat (10,98 persen); serta di Nusa Tenggara Barat (11,91 persen), Sumatra Barat (7,75 persen), Sulawesi Selatan (6,44 persen), dan Sumatra Utara (1,14 persen).

Sebelumnya, Kemendag telah melakukan beberapa pelepasan ekspor selama masa pandemi. Kegiatan tersebut di antaranya adalah pelepasan ekspor perdana produk jamu Sido Muncul ke Arab Saudi, pelepasan kontainer ekspor ke-4000 Mayora Group, pelepasan kontainer ekspor produk tekstil ke-11 juta meter PT Ateja Tritunggal ke-84 negara, serta pelepasan ekspor perdana produk kopi olahan PT UCC Victor Oro Prima ke China.

Baca juga : Ekspor Membaik, Mendag Optimis Kinerja Sektor Perdagangan Kembali Pulih

“Pelepasan ekspor ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi pelaku bisnis lainnya untuk terus mengembangkan ekspornya. Dengan tetap mendorong aktivitas produksi dan pemasaran sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat terus berjalan,” katanya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.