Dark/Light Mode

La Nina Mengancam

Doni Siapkan Skenario Pengungsian Ala Covid

Rabu, 14 Oktober 2020 06:14 WIB
Kepala Badan Nasioal Penanggulanan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo. (Istimewa)
Kepala Badan Nasioal Penanggulanan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo. (Istimewa)

 Sebelumnya 
Diketahui, beberapa daerah saat ini sudah memasuki musim penghujan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, cuaca ini akan berlangsung selama enam bulan karena adanya angin Lanina dengan curah hujan cukup tinggi.

Yakni 40 persen lebih besar dan berpotensi menimbulkan bencana alam seperti banjir. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengingatkan, perlunya meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi bencana alam.

Baca juga : Doni Monardo : Jangan Anggap Enteng Masalah Covid-19 

“La Nina puncaknya Desember 2020. Sehingga kita perlu mewaspadai puncak La Nina dan musim hujan dalam kisaran Desember-JanuariFebruari,” katanya.

Meski puncaknya baru terjadi di Desember 2020, kata dia, namun La Nina yang mengakibatkan curah hujan tinggi itu sudah terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada Oktober 2020 ini.

Baca juga : Pemda Diminta Rajin Dengarkan Pengaduan Masyarakat Soal Covid-19

La Nina merupakan fenomena alam, yang terjadi karena meningkatnya suhu permukaan Samudera Pasifik timur dan tengah.

Akibatnya, menyebabkan peningkatan suhu kelembapan pada atmosfer di atas perairan. Hal itu lalu mengakibatkan pembentukan awan dan meningkatkan curah hujan di kawasan tersebut.

Baca juga : Ponakan Prabowo Bidik Piala Adipura

BMKG memperkirakan, dampak La Nina di Oktober 2020 akan menerpa hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera dan Papua bagian timur.

Namun meski tanpa La Nina, Sumatera sudah mengalami curah hujan tinggi karena kondisi topografi lokal. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.