Dark/Light Mode

Bangun Irigasinya Saja Rp 5 Triliun

Lumbung Pangan Berat Di Ongkos

Senin, 2 November 2020 07:18 WIB
Presiden Jokowi dan beberapa menteri saat kunjungan kerja ke Lumbung Pangan di Kabupaten Humbang,  Hasundutan, Sumatera Utara, Selasa (27/10). (Foto: Sekretariat Kabinet)
Presiden Jokowi dan beberapa menteri saat kunjungan kerja ke Lumbung Pangan di Kabupaten Humbang, Hasundutan, Sumatera Utara, Selasa (27/10). (Foto: Sekretariat Kabinet)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ambisi Presiden Jokowi untuk membangun kawasan food estate alias lumbung pangan, sepertinya bakal berat di ongkos. Untuk bangun irigasinya saja, negara harus merogoh kocek sekitar Rp 5 triliun. Ini baru dana untuk irigasi saja lho, belum untuk urusan lainnya.

Proyek irigasi yang menelan dana mencapai Rp 738 miliar ada di Blok A, kawasan lumbung pangan yang terletak di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng). Proyek irigasi Blok A ini dilakukan pada lahan seluas 38.631 hektar dan telah dimulai konstruksinya sejak 28 September 2020. Kontraknya selama 2 tahun (2020 sampai 2022).

Baca juga : Jaringan Irigasi Proyek Lumbung Pangan Kalteng Mulai Dibangun

Di kerjakan oleh PT Wijaya Karya Hutama Karya Adipatria, KSO. dari total luas lahan di Blok A tersebut, 17.257 hektar kondisi irigasinya akan direhabilitasi dan 21.374 hektar akan ditingkatkan kondisinya.

Prioritas untuk tahun 2020 adalah rehabilitasi dan peningkatan irigasi seluas 2.100 hektar di Dadahup (Blok A) yang ditargetkan tuntas pada akhir 2020. Sementara untuk rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi pada Blok B, C, D seluas 91.500 hektare rencana lelang dini pada 28 September 2020.

Baca juga : Program Langit Biru Pertamina Makin Luas, Pengamat Beri Pujian

Ditargetkan terkontrak pada Januari 2021. Anggaran untuk 3 blok tersebut, sebesar Rp 4,4 triliun dilaksanakan secara single year contract (SYC). Jumat (30/10), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau proyek irigasi tersebut.

Kata Basuki, tahap awal fokus rehabilitasi dan peningkatan saluran irigasi di Blok A, khususnya di zona A1 dan A5 sekitar 2.000 Ha. “Langkah ini untuk memastikan saluran primer dan sekunder dapat mengalirkan air dengan baik. Termasuk mengurangi kadar keasaman dengan membuang bahan beracun yang ada di lahan rawa,” kata Basuki.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.