Dark/Light Mode

Tingkatkan Produksi Beras, Kementan Dukung Purwakarta Tanam Padi Gogo Di Lahan Eks Tebangan

Kamis, 5 November 2020 14:04 WIB
Petani siap tanam/Ist
Petani siap tanam/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, melalui jajaran Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan), kini telah melaksanakan kegiatan pencanangan tanam Padi Gogo pada lahan bekas tebangan milik Perum Perhutani seluas 50 hektar (ha). 

Kegiatan ini merupakan realisasi dari program perluasan areal tanam baru (PATB) yang menjadi program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan produksi beras dan kesejahteraan petani.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, saat ini tidak hanya mendorong pemaksimalan tanam lahan sawah dengan mekanisasi penyediaan air tetapi juga melalui upaya untuk memanfaatkan lahan kering, kebun dan lahan bekas tebangan melalui program PATB. 

“Kami harap para petani bisa memaksimalkan bantuan yang ada sehingga produksi padi di Kabupaten Purwakarta terus meningkat. Dengan begitu petani juga semakin sejahtera," kata Anne pada kegiatan pencanangan tanam padi gogo di Desa Ciparungsari, Kecamatan Cibatu, Rabu  (4/10). 

Dalam acara ini, sebanyak 95 petani dari Gapoktan Sinar Tani Ciparungsari juga menerima bantuan berupa bantuan berupa benih, pupuk hayati dan NPK  dalam program PATB.

Bupati Anne berharap, program ini dapat meningkatkan produksi dan produktivitas padi. Pemerintah Daerah Purwakarta menargetkan program PATB ini dengan luas lahan 225 hektare, dengan rata-rata produktivitas lahan kering sebesar 4 ton per hektare.

"Dengan program ini, diharapkan dapat meningkatkan produksi beras sebesar 432 ton beras,” ucapnya.

Baca juga : Hari Pangan Sedunia 2020, Petani Muda dan Kementan Serukan Gerakan Berkebun

Sebelumnya, berdasarkan data realisasi tanam pada masa tanam Oktober 2019-September 2020 telah berhasil ditanam seluas 40.800 hektare dengan perkiraan dapat menghasilkan kurang lebih 137.035 ton beras.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Agus Rachlan Suherlan mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Kementan, Pimpinan Perum Perhutani  dan semua pihak yang telah mendukung terealisasinya program PATB ini. 

Ia mengatakan, program PATB di Kabupaten Purwakarta sebagian besar dilaksanakan di lahan bukaan baru milik Perum Perhutani dan dengan luasan yang potensial. 

"Alhamdulillah, kami bersyukur Kabupaten Purwakarta mendapat alokasi program PATB dari Kementan. Tentu program ini kita sambut baik dan petani di Purwakarta siap untuk melaksanakan program tersebut," kata Agus.

Dengan memperhatikan luas tambah tanam padi pada tahun 2020 sampai akhir Oktober yang mencapai 34.543 hektare dengan luas tambah panen pada periode yang sama  37.927 hektare, pihaknya optimis luas tanam dan luas panen sampai akhir tahun akan memenuhi target luas tanam dan luas panen lebih dari 40.000 hektar seperti yang diisyaratkan Bupati Purwakarta.

"Kami optimis akan menambah  potensi luas tambah tanam khususnya pada musim tanam Oktober-Maret 2020/2021 dan tentu  akan mampu meningkatkan produksi padi secara nyata," kata Agus.

Terpisah, Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan, hingga saat ini Kementan terus bekerja keras dengan langkah terobosan yang nyata di lapangan untuk meningkatkan produksi pangan strategis, salah satunya padi guna memperkuat ketahanan pangan nasional. 

Baca juga : Dukung Peningkatan Produksi Padi Kalbar, Kementan Salurkan Varietas Unggul Baru

Selain mengoptimalkan luas baku sawah yang telah ditetapkan, PATB juga dilakukan untuk terus menggenjot produksi pangan nasional, kesejahteraan petani dan sekaligus meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian secara makro.

Meningkatkan PATB penting sekali karena kunci swasembada adalah ekstensifikasi tanam dan peningkatan produktivitas panen.

Sesuai kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pangan harus selalu tersedia di tengah tantangan apapun. 

“Karena itu, kita harus optimalkan secara bijak segala potensi yang dimiliki dan belum tergarap. Jangan biarkan lahan menjadi tidak berarti,” tegas dia.

Perlu diketahui, kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggerakkan ekonomi petani mencakup empat langkah yang disebut sebagai Cara Bertindak (CB). 

CB 1, yaitu peningkatan kapasitas produksi melalui percepatan tanam padi MT II 2020 seluas 5,6 juta hektar yang disesuaikan kondisi saat ini, musim kemarau. 

Kendati begitu, masih memungkinkan pertanaman, pengembangan lahan rawa di Kalimantan Tengah seluas 164.598 hektare  PATB untuk padi, jagung, bawang merah dan cabai, serta peningkatan produksi gula, daging sapi, dan bawang putih untuk mengurangi impor. 

Baca juga : Peningkatan Literasi Penting Untuk Perbaiki Kualitas SDM Di Merauke

CB 2, yaitu diversifikasi pangan melalui pengembangan pangan lokal berbasis kearifan lokal. Pemanfaatan pangan lokal di antaranya ubi kayu, jagung, sagu, pisang dan sorgum untuk meningkatkan pendapatan petani.

Selanjutnya, CB 3 mencakup penguatan cadangan dan sistem logistik pangan melalui Penguatan Cadangan Beras Pemerintah Provinsi (CBPP), Penguatan Cadangan Beras Pemerintah Kabupaten/Kota (CBPK), serta penguatan sistem logistik pangan nasional untuk stabilitas pasokan dan harga. 

CB 4 yakni, pengembangan Pertanian Modern melalui pengembangan smart farming, pengembangan Food Estate dan pengembangan korporasi petani.

Menurut Suwandi, ketersediaan pangan harus dipastikan aman. 

“Kita akan memantau dan memastikan kesiapan percepatan tanam MT II 2020. Khususnya pengolahan lahan, penyiapan benih dan pupuk serta sarana produksi lainnya, pembiayaan pertanian melalui KUR, dan operasionalisasi Alsintan," tandas Suwandi. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.